Bengkulu (ANTARA News) - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid menyatakan, keputusan PKS mengusung pasangan SBY-Boediono dalam pemilihan presiden (pilpres) bukan "membabi buta" karena tidak bisa mengusung calon presiden (Capres) sendiri.
"Kita mengusung pasangan SBY-Boediono bukannya `membabi buta` bukan karena kekuasaan, tapi platform yang kita ajukan disetujui," kata Hidayat Nurwahid dalam kampanye pilpres di Bengkulu, Minggu.
Ia menyatakan, makan babi bagi umat Islam haram, apalagi makan babi buta yang berarti dua kali lebih haram.
Dia mengungkapkan, saat ini beredar isu kalau makanan tertentu atau menyedap makanan mengandung minyak atau daging babi maka lebih haram lagi.
Keinginan PKS mengusung SBY-Boediono murni karena pasangan tersebut yang paling siap dan menerima seluruh platform yang diajukan PKS.
Platform yang diajukan PKS dimanfaatkan oleh pasangan tersebut untuk menarik simpatik partai lain dalam berkoalisi.
Platform yang diajukan PKS, antara lain, pemberantasan korupsi, persoalan HAM, ekonomi kerakyatan dan terciptanya stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, untuk urusan eksternal atau luar negeri PKS minta SBY-Boediono mendukung penuh kedaulatan bangsa Palestina dan bila perlu turun langsung ikut memperjuangan Palestina hingga merdeka.
PKS juga minta pasangan tersebut menutup kran politik dan kerjasama dengan negara Israel.
"Jangankan menjalin kerjasama dengan Israel, sampai saat inipun kita tidak mengakui keberadaan negara tersebut karena sudah merampas tanah dan mendzalimi umat Islam di negara tersebut," kata nurwahid.(*)
PKS Usung SBY-Boediono Bukan Karena Kekuasaan
21 Juni 2009 19:38 WIB
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: