Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengatakan akan segera memeriksa situasi terkait penyandang disabilitas positif COVID-19 yang ditolak dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet karena kurang dapat mengakomodasi kebutuhan pendampingan bagi mereka.

"Kami akan segera cek ke RS Wisma Atlet," kata Mensos melalui pesan WhatsApp kepada Antara di Jakarta, Senin.

Baca juga: Psikolog dorong perbaikan terkait penolakan difabel positif COVID-19

Baca juga: PPDI: Negara harus hadir jika disabilitas terjangkit COVID-19


Ia mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti perihal kejadian tersebut, sehingga belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut. "Saya belum mengetahui sehingga saya belum bisa memberikan tanggapan," katanya.

Namun demikian, ia telah menindaklanjuti informasi tentang kejadian tersebut dengan berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Kemensos Harry Hikmat dan Ditjen tersebut telah mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke lokasi kejadian.

"Sudah saya teruskan ke Dirjen Rehsos dan beliau sudah kirim Tim Reaksi Cepat ke lokasi," katanya.

Sebelumnya, empat anak penyandang disabilitas ganda dari Sekolah Luar Biasa Ganda Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur, teridentifikasi positif COVID-19 setelah menjalani tes cepat dan tes swab.

Baca juga: Forum Akademisi sayangkan penolakan disabilitas positif COVID-19

Baca juga: Pendistribusian bansos COVID-19 ikut dibantu BLBI Abiyoso Kemensos


Namun demikian, mereka ditolak dirawat di RSD Wisma Atlet dengan alasan tidak dapat mengakomodasi kebutuhan pendampingan bagi para penyandang disabilitas tersebut.

Tiga di antaranya saat ini diisolasi secara mandiri oleh sekolah karena tidak memiliki keluarga. Sementara satu anak lainnya diisolasi secara mandiri oleh keluarganya.