Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta sejalan dengan pengetatan pemeriksaan di jalur-jalur masuk wilayah DIY, kembali mengingatkan dan mengimbau warga yang berada di perantauan untuk bersabar dengan tidak mudik tahun 2020 ini.
“Saya yakin warga yang berada di perantauan sangat memahami kondisi yang sedang terjadi saat ini dan mengapa kebijakan larangan mudik akhirnya dikeluarkan disertai ketatnya pemeriksaan di jalur-jalur masuk menuju DIY. Jadi, lebih baik tidak mudik dulu,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.
Baca juga: Yogyakarta siapkan skenario perkuat protokol cegah penularan Corona
Menurut dia, jika warga saat ini memaksa untuk mudik, maka hanya akan membuang waktu sekitar satu bulan, yaitu harus menjalani isolasi atau karantina di Kota Yogyakarta selama 14 hari dan jika kembali ke daerah perantauan maka harus melakukan isolasi yang sama selama 14 hari.
“Waktunya akan habis dan akhirnya tidak bisa bertemu dengan keluarga. Maka lebih baik sabar untuk tidak mudik dulu. Mudiknya ditunda saat kondisi sudah aman,” katanya.
Ia menyebutkan potensi penularan virus corona bisa meningkat cukup signifikan jika warga tetap nekat mudik kembali ke kampung halaman saat pandemi COVID-19 di Indonesia belum mereda. “Keluarga di rumah bisa berpotensi terpapar virus,” katanya.
Baca juga: Dinkes Yogyakarta pastikan persediaan APD mencukupi
Heroe pun mendukung kebijakan yang dilakukan Pemerintah DIY dengan memperketat jalur masuk yaitu menerapkan pengecekan di wilayah-wilayah perbatasan yang bersinggungan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Kebetulan, Kota Yogyakarta tidak memilki wilayah yang bersinggungan langsung ke Provinsi Jawa Tengah. Tetapi, kebijakan pengetatan di perbatasan ini harus didukung bersama-sama,” katanya.
Jika kedatangan dari luar daerah semakin sedikit, maka Heroe optimistis kasus positif COVID-19 di Yogyakarta juga bisa ditekan. “Saat ini, perkembangan kasus COVID-19 di Yogyakarta masih tetap terkendali dan tertangani dan akan lebih baik jika ada pembatasan warga yang masuk,” katanya.
Baca juga: Pemda DIY diminta membuat protap di tempat keramaian cegah COVID-19
Heroe menyebutkan warga dari perantauan tetap bisa pulang kampung bertemu keluarga saat kondisi aman, terlebih pemerintah sudah menjanjikan kompensasi libur Lebaran pada akhir tahun. “Pulangnya jangan sekarang, tetapi saat libur pengganti saja,” katanya.
Berdasarkan data dari laman corona.jogjakota.go.id, hingga Minggu (26/4) pukul 16.00 WIB terdapat 2.316 warga dari luar daerah yang masuk ke Yogyakarta, terdiri dari 1.329 pendatang dan 987 warga Kota Yogyakarta yang pulang dari bekerja di luar daerah.
Seluruh warga tersebut diwajibkan melakukan isolasi selama 14 hari dan lapor ke RT/RW setempat.
Baca juga: Usai larangan, jumlah pemudik masuk ke Sleman-Yogyakarta mulai menurun
Pemkot Yogyakarta kembali imbau warga bersabar untuk tidak mudik
27 April 2020 16:12 WIB
Ilustrasi penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta (Eka AR)
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: