Kadin harap keberlanjutan industri properti jadi perhatian pemerintah
27 April 2020 13:36 WIB
Ilustrasi: Pekerja menyelesaikan pengerjaan rumah bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Properti (FLPP) di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/pd).
Jakarta (ANTARA) - Kadin Indonesia menilai stimulus ekonomi dalam mengatasi dampak COVID-19 dapat mendukung kelangsungan industri properti sehingga kebijakan itu diharapkan dapat berjalan dengan lancar.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Properti Hendro S Gondokusumo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional, industri properti harus dijaga keberlanjutannya.
"Apalagi terdapat 174 industri yang terkait langsung di belakang industri properti, sehingga apabila pasar properti tidak kunjung membaik, dampaknya dapat bersifat sangat luas," katanya.
Baca juga: Pandemi COVID-19, konsultan: pembangunan mal baru bakal terhambat
Ia mengatakan Real Estat Indonesia (REI) mencapai 3.642 anggota dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himppera) sebanyak 1.750 anggota, ditambah dukungan 174 industri di belakangnya.
Dengan demikian ada potensi jutaan karyawan akan terdampak pandemi COVID-19.
"Kami mengharapkan pemerintah dapat mengontrol implementasi stimulus dan relaksasi kebijakan yang telah diluncurkan agar bisa berjalan lancar," kata Hendro.
Baca juga: Pengamat: Nilai aset properti turun drastis akibat COVID-19
Salah satu yang diharapkan adalah memastikan pelaksanaan Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19.
Para pengembang properti dan asosiasi properti mengharapkan stimulus tersebut bisa berjalan lancar di lapangan sehingga akan dapat menciptakan stimulus bagi keberlangsungan perusahaan properti.
Industri properti, kata Hendro, merupakan salah satu sektor usaha yang terkena dampak COVID-19. Kondisi ini berdampak secara langsung terhadap penjualan, aktivitas pembangunan, konstruksi, dan pengelolaan keuangan. Karena itu, lanjut dia, memastikan sektor properti dapat terus bergerak menjadi poin kritikal yang perlu perhatian dan prioritas bersama.
"Kami dari industri properti selalu siap gotong royong dengan pemerintah, berjuang menghadapi pandemi ini, walaupun pemerintah belum maksimal dalam memperhatikan dan memprioritaskan industri properti di rencana program pembangunannya," ujar Hendro.
Baca juga: Menelaah dampak wabah COVID-19 ke sektor properti nasional
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Properti Hendro S Gondokusumo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional, industri properti harus dijaga keberlanjutannya.
"Apalagi terdapat 174 industri yang terkait langsung di belakang industri properti, sehingga apabila pasar properti tidak kunjung membaik, dampaknya dapat bersifat sangat luas," katanya.
Baca juga: Pandemi COVID-19, konsultan: pembangunan mal baru bakal terhambat
Ia mengatakan Real Estat Indonesia (REI) mencapai 3.642 anggota dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himppera) sebanyak 1.750 anggota, ditambah dukungan 174 industri di belakangnya.
Dengan demikian ada potensi jutaan karyawan akan terdampak pandemi COVID-19.
"Kami mengharapkan pemerintah dapat mengontrol implementasi stimulus dan relaksasi kebijakan yang telah diluncurkan agar bisa berjalan lancar," kata Hendro.
Baca juga: Pengamat: Nilai aset properti turun drastis akibat COVID-19
Salah satu yang diharapkan adalah memastikan pelaksanaan Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19.
Para pengembang properti dan asosiasi properti mengharapkan stimulus tersebut bisa berjalan lancar di lapangan sehingga akan dapat menciptakan stimulus bagi keberlangsungan perusahaan properti.
Industri properti, kata Hendro, merupakan salah satu sektor usaha yang terkena dampak COVID-19. Kondisi ini berdampak secara langsung terhadap penjualan, aktivitas pembangunan, konstruksi, dan pengelolaan keuangan. Karena itu, lanjut dia, memastikan sektor properti dapat terus bergerak menjadi poin kritikal yang perlu perhatian dan prioritas bersama.
"Kami dari industri properti selalu siap gotong royong dengan pemerintah, berjuang menghadapi pandemi ini, walaupun pemerintah belum maksimal dalam memperhatikan dan memprioritaskan industri properti di rencana program pembangunannya," ujar Hendro.
Baca juga: Menelaah dampak wabah COVID-19 ke sektor properti nasional
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: