Jakarta (ANTARA) - Selama krisis kesehatan dan ekonomi akibat virus corona baru atau COVID-19, label fesyen dan merek-merek mewah memberi bantuan melalui berbagai cara.

Salah satu cara yang dilakukan oleh label mewah Bottega Veneta adalah mendukung penelitian ilmiah di Italia dalam menemukan vaksin virus corona baru. Label itu memberikan donasi sebesar 300 ribu euro (sekira Rp5 miliar).

Kontribusi Bottega tersebut akan mendanai beasiswa dua tahun untuk penelitian ilmiah di wilayah Veneto, Lazio, dan Campania.

Bottega juga mendanai perpanjangan penelitian selama dua tahun untuk seorang peneliti pneumologi yang dipekerjakan di Departemen Jantung, Thoracic, Ilmu Vaskular dan Kesehatan Masyarakat dari Universitas Padua.

Baca juga: Loewe turut berdonasi untuk lawan corona

Baca juga: London Fashion Week akan digelar secara digital


Donasi tersebut juga akan mendanai dua beasiswa masing-masing di Laboratorium Virologi dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Lazzaro Spallanzani di Roma, serta Laboratorium Mikrobiologi dan Virologi Rumah Sakit Domenico Cotugno di Naples.

"Peneliti medis, yang terus-menerus terlibat dalam studi perawatan dan vaksin baru, membuat negara kami sangat bangga. Mereka adalah sumber daya yang bernilai luar biasa bagi kemanusiaan secara keseluruhan. Karena alasan inilah, kami di Bottega Veneta merasa berkewajiban untuk mendukung mereka yang berada di garis depan, berkontribusi pada kemajuan penelitian," kata CEO Bottega Veneta Leo Rongone, seperti dikutip dari Channel News Asia Luxury, Senin.

Direktur Kreatif Bottega Veneta, Daniel Lee memgatakan bahwa pihaknya menjadikan dukungan untuk para profesional medis sebagai prioritas rumah mode itu.

“Selama ini, mereka yang bekerja tanpa lelah untuk mengatasi dampak buruk COVID-19 dan serta para peneliti ilmiah. Dengan beasiswa ini kami dapat berkontribusi untuk mengamankan masa depan kesehatan global, dengan mendukung pekerjaan yang mengagumkan dan berani," ujar Daniel Lee.

Baca juga: Ria Miranda siapkan "survival kit" untuk hadapi pandemi COVID-19

Baca juga: Kreativitas dunia fesyen di balik krisis corona

Baca juga: Lacoste produksi ratusan ribu masker yang dapat dicuci