10 Kota di China larang guru dan anak didik liburan Hari Buruh
27 April 2020 12:29 WIB
Seorang pejalan kaki menyeberang dengan tenang perempatan Xindong Lu, Beijing, yang sepi saat dimulainya libur Hari Buruh selama empat hari pada Rabu (1/5/2019). Xindong Lu merupakan salah satu perempatan tersibuk di Ibu Kota China itu. (M. Irfan Ilmie)
Jakarta (ANTARA) - Regulator pendidikan di 10 kota dan provinsi di China melarang para guru, dosen, dan anak didik melakukan liburan atau perjalanan ke luar kota pada Hari Buruh.
Otoritas Pendidikan Kota Huaibei, Provinsi Anhui, Minggu (26/4), mengeluarkan nota dinas yang tidak mengizinkan tenaga pengajar dan anak didik melakukan perjalanan ke kota-kota lain untuk menghindari kontak dengan orang dan warga asing agar terhindar dari penularan wabah COVID-19.
Nota dinas tersebut dikeluarkan setelah Kota Xuancheng yang juga di wilayah Provinsi Anhui mengambil kebijakan yang sama untuk menjamin epidemi tersebut tidak meluas.
Media resmi setempat, Senin, melaporkan bahwa enam kota di Provinsi Henan juga mengeluarkan kebijakan yang sama selama musim liburan Hari Buruh.
Baca juga: China masuki liburan Hari Buruh Internasional
Para murid dan mahasiswa di Xucheng, Provinsi Henan, diwajibkan menandatangani surat perjanjian tidak melakukan pergerakan lintas-wilayah.
Demikian juga dengan pelajar dan pengajar di Kota Jiaozuo dilarang meninggalkan kota oleh kepala sekolah mereka.
Pemerintah Kota Zhoukou juga melarang para pelajarnya bepergian ke luar kota dan melarang makan-makan secara berkelompok.
Beberapa pengamat menilai meskipun aturan tersebut terkesan tidak seragam, secara umum para pelajar dan pengajar tidak dianjurkan bepergian selama libur Hari Buruh.
Kebijakan tersebut untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pelajar, demikian komentar Chu Zhaohui, peneliti di Insitut Ilmu Pendidikan Nasional China, dikutip Global Times.
Menurut dia, Provinsi Anhui dan Provinsi Henan selain berbatasan langsung dengan Provinsi Hubei yang merupakan provinsi terparah serangan wabah, juga masih terdapat 12 kasus positif COVID-19.
Kedua provinsi tersebut merupakan kantong pendidikan dari berbagai tingkatan terluas di China yang baru akan memulai kegiatan belajar dan mengajar setelah musim libur Hari Buruh.
Beda lagi dengan Provinsi Zhejiang yang menangguhkan liburan untuk memastikan ketersediaan waktu yang cukup untuk kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Baca juga: China dapat berkah perpanjangan libur Hari Buruh
Baca juga: Hari Buruh, warga China plesir
Otoritas Pendidikan Kota Huaibei, Provinsi Anhui, Minggu (26/4), mengeluarkan nota dinas yang tidak mengizinkan tenaga pengajar dan anak didik melakukan perjalanan ke kota-kota lain untuk menghindari kontak dengan orang dan warga asing agar terhindar dari penularan wabah COVID-19.
Nota dinas tersebut dikeluarkan setelah Kota Xuancheng yang juga di wilayah Provinsi Anhui mengambil kebijakan yang sama untuk menjamin epidemi tersebut tidak meluas.
Media resmi setempat, Senin, melaporkan bahwa enam kota di Provinsi Henan juga mengeluarkan kebijakan yang sama selama musim liburan Hari Buruh.
Baca juga: China masuki liburan Hari Buruh Internasional
Para murid dan mahasiswa di Xucheng, Provinsi Henan, diwajibkan menandatangani surat perjanjian tidak melakukan pergerakan lintas-wilayah.
Demikian juga dengan pelajar dan pengajar di Kota Jiaozuo dilarang meninggalkan kota oleh kepala sekolah mereka.
Pemerintah Kota Zhoukou juga melarang para pelajarnya bepergian ke luar kota dan melarang makan-makan secara berkelompok.
Beberapa pengamat menilai meskipun aturan tersebut terkesan tidak seragam, secara umum para pelajar dan pengajar tidak dianjurkan bepergian selama libur Hari Buruh.
Kebijakan tersebut untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pelajar, demikian komentar Chu Zhaohui, peneliti di Insitut Ilmu Pendidikan Nasional China, dikutip Global Times.
Menurut dia, Provinsi Anhui dan Provinsi Henan selain berbatasan langsung dengan Provinsi Hubei yang merupakan provinsi terparah serangan wabah, juga masih terdapat 12 kasus positif COVID-19.
Kedua provinsi tersebut merupakan kantong pendidikan dari berbagai tingkatan terluas di China yang baru akan memulai kegiatan belajar dan mengajar setelah musim libur Hari Buruh.
Beda lagi dengan Provinsi Zhejiang yang menangguhkan liburan untuk memastikan ketersediaan waktu yang cukup untuk kegiatan belajar dan mengajar di sekolah.
Baca juga: China dapat berkah perpanjangan libur Hari Buruh
Baca juga: Hari Buruh, warga China plesir
Penerjemah: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: