Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers memperkirakan pendapatan iklan kampanye pemilihan presiden yang diterima media massa nasional hingga minggu ketiga Juni, sudah mencapai Rp3 triliun.

"Hitungan kasar omzet iklan sudah mencapai Rp3 triliun, merupakan penerimaan media elektronik seperti televisi dan media cetak nasional," kata Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara, di Jakarta, Jumat.

Menurut Leo, perkiraan pendapatan iklan tersebut akan berlipat ganda bila pemilihan berlangsung dua putaran.

"Bagi media massa akan lebih menguntungkan bila pilpres berlangsung dua putaran, sebab pendapatan iklan bisa naik dua kali lipat," kata Leo.

Leo mengatakan, posisi media massa di masyarakat semakin dominan, sebab lebih dari 80 persen penduduk Indonesia menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa berbagai media yang ditawarkan.

Penyebaran media massa pun semakin merata, kalau 10 tahun silam masih terfokus di daerah perkotaan, saat ini masyarakat desa terpencil pun sudah menikmati siaran televisi atau membaca surat kabar.

Kendati pendapatan iklan akan meningkat, tetapi Leo sekali lagi memperingatkan media agar tetap mengedepankan independensi. "Iklan diterima tetapi tetap netral dalam memberitakan sebagaimana isi Undang Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik," kata Leo.(*)