Kairo (ANTARA) - Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin mengatakan semua pihak harus kembali ke status yang sudah ada sebelum Dewan Transisi Selatan (STC) di Yaman menyatakan darurat di Aden.
Hal itu berdasarkan pernyataan yang dipublikasi oleh kantor berita milik negara kerajaan tersebut.
Koalisi menyebutkan setiap langkah yang bertentangan dengan kesepakatan Riyadh harus dibatalkan, dan menyerukan dihentikannya eskalasi apa pun di Yaman.
Pada Minggu STC, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, mengumumkan aturan darurat di Aden dan seluruh pemerintah di bagian selatan, sebuah langkah yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Al-Hadhrami sebagai "dimulainya kembali pemberontakan bersenjata dan penolakan (STC) serta penarikan penuh dari kesepakatan Riyadh."
Selama empat tahun terakhir Yaman, negara miskin di kawasan Arab, dilanda perang saudara antara milisi Houthi dan pendukung pemerintah yang diakui secara internasional. Keterlibatan negara-negara asing dalam perang saudara itu memperumit keadaan, yang sampai kini belum ada tanda-tanda untuk mereda.
Sumber: Reuters
Baca juga: DK PBB minta al-Houthi Yaman berkomitmen terhadap gencatan senjata
Baca juga: Yaman laporkan kasus pertama COVID-19 setelah gencatan senjata
Baca juga: PBB puji gencatan senjata sepihak Koalisi Arab di Yaman
Koalisi Saudi: Hentikan eskalasi Yaman, kembali ke kesepakatan Riyadh
27 April 2020 09:07 WIB
Koalisi pimpinan Arab Saudi siap mengerahkan "pasukan dengan kekuatan terukur" ke Yaman (Reuters) (Reuters/)
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: