New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham AS berakhir sebagian besar menguat pada Kamis waktu setempat, didukung serangkaian data ekonomi yang relatif mendukung, karena para investor tertekan usulan pemeriksaan secara seksama terhadap sistem peraturan keuangan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 58,42 poin (0,69 persen) menjadi berakhir pada 8.555,60, mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut.

Indeks saham teknologi dominan Nasdaq berakhir hampir datar, turun tipis 0,34 poin (0,02 persen) menjadi 1.807,72, sementara indeks Standard & Poor`s 500 menguat 7,66 poin (0,84 persen) menjadi ditutup pada 918,37.

Setelah melemah pada pembukaan perdagangan dan bergerak ke wilayah positif dalam perdagangan yang tipis, Wall Street menolak sebuah gerakan mundur terakhir menjadi berakhir dalam posisi `hujau`.

"Lebih baiknya dari perkiraan laporan ekonomi menaikkan harapan resesi akan berakhir tahun ini," kata Scott Marcouiller dari Wachovia Securities.

Indeks indikator-indikator ekonomi utama yang dipantau cermat lembaga riset Conference Board, memproyeksikan ekonomi dalam bulan-bulan mendatang, meningkat untuk kali kedua bulan berturut-turut.

Indeks aktivitas manufaktur di Atlantik tengah dari Federal Reserve Philadelphia, naik untuk keempat bulan berturut-turut, dalam sebuah kenaikan tajam tak terduga menjadi ke posisi tertinggi sejak September.

Laporan mingguan pemerintah pada klaim manfaat pengangguran awal mengirimkan sinyal beragam.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan dalam klaim baru, namun turun secara mengejutkan pada jumlah klaim lanjutan, turun dari pekan sebelumnya di posisi tertinggi selama ini.

"Ini masih sebuah level tinggi dari klaim lanjutan yang membingungkan, tetapi dalam hal ini, itu memenuhi syarat sebagai berita hari ini yang relatif baik, sejak tanda penurunan pertama klaim lanjutan 3 Januari," kata Patrick O`Hare dari Briefing. com.

Menteri Keuangan Timothy Geithner di Capitol Hill Kamis, kepada para pembuat undang-udang mempertahankan rencana pemerikasaan secara cermat peraturan sebagai "penting" dalam mencegah krisis keuangan di masa mendatang.

Saham-saham keuangan yang telah terpukul pada Rabu oleh rencana tersebut dan penurunan peringkat 22 bank oleh lembaga pemeringkat S&P berbalik menguat.

Bank of America terangkat 4,88 persen menjadi 12,90 dolar AS, JPMorgan Chase naik 4,40 persen menjadi 34,17 dolar dan Wells Fargo menguat 2,64 persen menjadi 23,70 dolar AS.

UAL, induk perusahaan United Airlines, merosot 4,02 persen menjadi 3,82 dolar AS setelah menurunkan target labanya.

General Electric jatuh 1,47 persen menjadi 11,97 dolar AS.

Saham teknologi berada di bawah tekanan, Intel turun 1,67 persen menjadi 15,87 dolar AS dan Microsoft turun 0,76 persen menjadi 23,50 dolar AS.

Obligasi jatuh. Imbal hasil (yield) pada obligasi negara berjangka 10-tahun naik menjadi 3,834 persen dari 3,647 persen pada Rabu dan pada obligasi berjangka 30-tahun naik menjadi 4,624 persen dari 4,465 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)