Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putra unggulan kelima Taufik Hidayat akan menghadapi unggulan kedua asal Denmark Peter Gade pada perempatfinal Djarum Indonesia Terbuka Super Series 2009, setelah keduanya menyingkirkan lawan mereka di babak 16 besar.

Taufik yang sedang mengejar gelar ketujuh di Indonesia Terbuka itu memastikan tempat pada babak delapan besar dengan menyisihkan pemain Thailand Boonsak Ponsana 21-17, 19-21, 21-10 pada pertandingan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis petang.

Didukung ribuan penonton yang memadati Istora, Taufik tanpa banyak kesulitan memenangi game pertama, namun tersendat pada game kedua saat ia melakukan banyak kesalahan sendiri.

"Melawan dia selalu ramai. Setelah menang game pertama, pada game kedua ingin terburu-buru mau menyerang malah banyak nyangkut," kata Taufik yang pada game ketiga berusaha tidak melepaskan satu poin pun kepada Boonsak.

Mengenai kekalahannya, Boonsak yang pekan lalu kalah di final Singapura Super Series dari pebulutangkis China Bao Chunlai, mengatakan ia terlalu banyak sering berusaha menyerang sehingga banyak melakukan kesalahan.

"Pertandingan yang sangat berat bagi saya, Taufik bermain di kandang sendiri," kata Boonsak yang menilai Taufik sebagai pemain berbakat.

Boonsak juga mengaku masih kelelahan setelah memainkan partai final Singapura Super Series yang berat melawan Bao Chunlai.

Sementara Peter Gade memastikan tempat di perempatfinal setelah menang atas pemain Vietnam Nguyen Tien Minh juga dalam tiga game 13-21, 21-19, 21-14.

Tontonan Menarik

Taufik menjanjikan tontonan menarik saat ia berhadapan dengan Peter dalam babak delapan besar, Kamis (19/6).

"Kami sudah sering bertemu sejak 1999, sama-sama sudah saling tahu permainan masing-masing, dia juga pemain yang mempunyai pukulan komplet, jadi melawan dia selalu seru," kata Taufik.

Meski demikian, Taufik mengatakan peluangnya untuk menang lebih besar karena ia bermain di kandang sendiri dan menang pada pertemuan terakhir di All England.

"Umur kami sama-sama sudah bertambah, fisik sudah tidak seperti dulu, jadi harus pintar-pintar mengatur taktik dan bermain cerdas," tambah dia.

Adapun Peter Gade mengaku sangat menanti-nanti untuk bertemu Taufik di Indonesia.

"Melawan dia selalu sulit. Sebelum datang ke Singapura dan Indonesia Super Series saya berlatih keras, salah satu alasannya itu," kata Peter seraya menambahkan bahwa menjelang Kejuaraan Dunia pertandingan yang dihadapi selalu sulit.

Peter yang mengaku sangat menikmati pertandingan di Istora dengan publiknya, juga memperkirakan pertandingan melawan Taufik akan ketat.

"Dia ingin meraih gelar ketujuh kalinya di sini, tetapi jika saya bermain bagus saya tetap punya peluang," kata Peter.

Unggulan keempat Sony Dwi Kuncoro juga maju ke babak delapan besar dengan mengalahkan pemain Malaysia Wong Choong Hann 21-8, 21-12, untuk selanjutnya bertemu Chan Yan Kit dari Hong Kong yang menyisihkan unggulan ketujuh dari Denmark Joachim Persson 24-22, 21-13.

"Sekarang lebih tenang, lebih bisa mengontrol emosi dan lebih bisa konsentrasi," ujar Sony yang sehari sebelumnya harus berjuang keras untuk menang atas pebulutangkis India Anand Pawar.

Soal lawan berikutnya, Sony mengatakan harus mewaspadai pukulannya yang kencang.
(*)