Jayapura (ANTARA) -
Konferensi Sinode Kingmi yang dijadwalkan berlangsung 19 November 2020 di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, ditunda hingga Maret 2021.

Penundaan itu terkait maraknya penyebaran virus corona yang mengancam seluruh dunia termasuk di Papua.

Baca juga: Penuhi kebutuhan pokok, Puncak Jaya-Papua alokasikan dana Rp53 miliar

Ketua Sinode Kingmi Di Tanah Papua Pdt Benny Giyai yang didampingi panitia konferensi yang juga menjabat Bupati Puncak Willen Wandik di Jayapura, Minggu, menjelaskan penundaan itu dilakukan setelah pengurus sinode bertemu dengan panitia pelaksana.
Menurutnya, penundaan Konferensi Sinode Kingmi mempertimbangkan beberapa hal khususnya dampak COVID-19 yang saat ini menjadi ancaman.

Baca juga: Alat "rapid test" tertahan, pemeriksaan massal di Mimika tertunda

"Penundaan ini bukan karena panitia atau Pemda Puncak tidak siap, kami tahu sebagai kader Gereja Kingmi mereka pasti siap, hanya dari hasil kesepakatan pelaksanaan ditunda hingga Maret 2021, mengingat saat ini masih mewabahnya virus corona," kata Pdt Giay.
Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik selaku ketua panitia pelaksana konferensi menyatakan setuju dan mendukung penundaan tersebut.
Pemda dan masyarakat Puncak sudah siap menjadi tuan rumah namun akibat terjadinya pandemi corona maka kegiatan tersebut sebaiknya ditunda pelaksanaannya.

Baca juga: 124 warga Papua positif COVID-19

Apalagi penyebaran virus tersebut sangat cepat dan berbahaya sehingga pihaknya setuju dilakukan penundaan.
"Kami harap semua kader mendukung supaya pelaksanaan konferensi ini nantinya dapat berjalan dengan hikmat sesuai harapan," harap Wandik.

Baca juga: Ganjar beri bantuan mahasiswa Papua di Semarang saat pandemi COVID-19