KUALA LUMPUR (ANTARA) - Gusdurian peduli mulai 24 April 2020 melakukan gerakan #SalingJaga di Malaysia dengan mulai melakukan pembelian sembako kemasan dan pembagian paket sembako untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terdampak Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) di negara tersebut.

"Kegiatan ini dimotori oleh Gusdurian Kuala Lumpur bekerja sama dengan Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia, Pengurus Cabang GP Ansor Malaysia dan Banser Malindo," ujar Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Malaysia, Nur Alamin di Kuala Lumpur, Sabtu.

Ia mengatakan sebanyak 300 paket sembako sudah selesai dibungkus dan sebanyak 100 paket sembako sudah disalurkan ke sejumlah daerah.

Sembako tersebut di antaranya dibagikan ke Pandan Perdana, Kuala Lumpur dan Klang Selangor. Turut hadir dalam kegiatan hari ini Relawan Gusdurian Malaysia, Relawan PC GP Ansor Malaysia, relawan dari Aliansi Suporter Indonesia dan juga Banser Malindo.

Baca juga: Malaysia perpanjang PKP hingga 12 Mei 2020

Baca juga: Lazismu PWM Jatim sumbang PMI Malaysia Rp150 juta


Sementara sisa 200 paket sembako lainnya akan disalurkan kepada para PMI yang terdampak PKP di Malaysia mulai Minggu 25 April 2020.

Kegiatan pengemasan (packing) dilakukan di Posko Bantuan Gusdurian Peduli yang memakai kantor PC GP Ansor Malaysia dan Banser Malindo sebagai tempat.

"Kegiatan ini sendiri dimaksudkan untuk membantu para PMI yang sejak tanggal 18 Maret lalu sudah tidak bekerja dan nyaris tak berpenghasilan semenjak diberlakukannya PKP di Malaysia oleh Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyidin Yasin," katanya.

Pemerintah Malaysia sebagaimana disampaikan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin sendiri pada 23 April 2020 memutuskan untuk melanjutkan tempo PKP selama dua Minggu lagi sampai 12 Mei 2020.

"Dan tidak menutup kemungkinan juga, bahwa PKP akan berlanjut sampai sehabis hari raya. Hal ini tentu sangat berdampak bagi jutaan PMI di Malaysia terutama yang bekerja di sektor konstruksi, dimana dari sektor itulah banyak PMI kita bekerja," kata salah seorang pengurus Gusdurian, Agus Purwanto.

Maka dari itu, ujar dia, uluran tangan dari para donatur masih akan diterima demi membantu meringankan beban saudara-saudara pekerja.

Baca juga: Pemerintah Malaysia izinkan mahasiswa pulang