Bogor (ANTARA News) - Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan (PPK-Depkes), Sumatera Barat, menyebutkan bahwa hingga Rabu pukul 05.00 WIB telah 17 korban meninggal akibat ledakan tambang batubara di Bukit Bual, Kecamatan Koto Tujuh, Kabupaten Sijunjung (16/6).

Kepala PPK-Depkes Sumbar, dr. Rustam S Pakaya, MPH, dalam penjelasannya melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada ANTARA, juga menyebutkan bahwa jumlah korban luka sebanyak sembilan orang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Djamil Padang.

"Tujuh orang di RSU Sawahlunto, dan seorang korban sudah diizinkan pulang," katanya.

Ia mengatakan korban yang belum ditemukan masih sebanyak 23 orang, dan seorang ditemukan selamat atas nama Syaiful.

Menurut Rustam S Pakaya, hingga kini PPK Regional Sumbar juga terus melakukan koordinasi dengan RSUP Dr Djamil dan RSU Solok guna menangani para korban.

Untuk membantu mengidentifikasi para korban bencana ledakan tambang tersebut, kata dia, juga didatangkan tim dokter "Disaster Victims Identification" (DVI) dari Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar.

Tim SAR dilaporkan akan terus melanjutkan evakuasi korban yang belum ditemukan sepanjang Rabu ini.(*)