Washington (ANTARA News/AFP) - Presiden AS Barack Obama, Senin, mengatakan, Itali setuju untuk menerima tiga tahanan dari kamp "perang terhadap teror" Teluk Guantanamo di Kuba, setelah pembicaraan dengan PM Itali Silvio Berlusconi.

"Saya berterima kasih kepada perdana menteri atas dukungannya pada kebijakan kami untuk menutup Guantanamo," kata Obama setelah kedua pemimpin itu bertemu di Ruang Oval.

"Ini tidak hanya pembicaraan, Itali telah setuju untuk menerima tiga tahanan khusus," kata Obama.

Tidak ada rincian segera mengenai identitas para tahanan itu.

Obama dan Berlusconi bertemu untuk membicarakan pertemuan puncak Kelompok Delapan (G-8) negara industri di Itali, setelah Uni Eropa mendukung perjanjian dengan Washington mengenai pengiriman sejumlah tawanan Guantanamo ke Eropa.

Perjanjian itu, telah disetujui oleh menteri-menteri luar negeri UE, yang menekankan bahwa keputusan untuk menerima tawanan merupakan masalah bagi pemerintah-pemerintah Eropa tersendiri untuk menerimanya.

Pekan lalu, Obama mempercepat pengeluaran para tahanan dari kamp tersebut, masalah yang dengan cepat memancing kecaman terhadap AS di luar negeri, dengan mengirim sembilan tahanan ke sejumlah tempat di dunia dari Chad hingga Irak, dan dari Bermuda di Atlantik ke negara pulau kecil di Pasifik Palau.

Kamp Guantanamo di Kuba tenggara yang terpencil didirikan pada 2002 untuk menampung para tahanan "perang terhadap teror" oleh ketika itu Presiden George W. Bush.

Sejak 2002, lebih dari 540 tahanan telah dikirim dari Guantanamo ke sedikitnya 30 negara. Masih sekitar 230 tawanan tersisa di tempat itu, dengan Obama berjanji untuk menutup fasilitas tersebut pada Januari 2010.

Banyak dari tawanan itu telah bersih untuk dibebaskan, tapi para pejabat AS menemui kesulitan untuk menemukan negara yang akan menerimanya, dan menemui perlawanan di dalam negeri dari para anggota parlemen yang tidak membolehkan penampungan mereka di daratan AS.

Satu versi naskah UE sebelumnya yang didukung khususnya oleh Austria dan Jerman -- mencakup satu baris yang mengatakan "AS mengakui tanggungjawabnya untuk menerima sejumlah bekas tahanan tertentu".

"Itu kompromi," kata seorang diplomat Eropa pekan lalu, "Masalah AS akan menerima sejumlah tahanan merupakan hal yang sangat sensitif sekarang."

Enam negara selain Itali yang telah mengatakan mereka mungkin mau menerima bekas tahanan adalah: Belgia, Inggris, Prancis, Irlandia, Portugal dan Spanyol.

Perjanjian UE-AS tak sampai menegaskan bahwa Washington akan membantu keuangan operasi pemukiman kembali tahanan itu, dan hanya menyebutkan bahwa "AS akan mempertimbangkan untuk menyumbang biaya yang diadakan oleh negara-negara anggota UE".

Obama telah berjanji untuk menutup Guantanamo, yang menghadapi kecaman keras bahkan sejak Bush mendirikannya setelah serangan 11 September 2001.

Negara kecil Pasifik Palau Rabu lalu setuju untuk menerima 17 orang Uighur tahanan Guantanamo.

Kamis lalu, AS mengirim empat orang Uighur yang telah ditahan di kamp penjara di Kuba itu ke Bermuda, dan juga mengirim dua tahanan lagi, satu tahanan remaja dengan dua kewarganegaraan Chad dan Arab Saudi dan satu warga Irak, kembali ke Chad dan Irak.
(*)