Batang (ANTARA) - Sebanyak 119 pemudik Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kini sedang menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan di 80 desa wilayah setempat,' kata Bupati Batang Wihaji.

"Sebanyak 80 desa dari 248 desa/kelurahan, saat ini sudah menyiapkan isolasi di vila mandiri. Yang jelas, kami siap memfasiltasi kebutuhan para pemudik yang menjalani karantina mandiri," katanya di Batang, Jumat.

Baca juga: 27 pemudik asal Papua jalani isolasi mandiri di Batang

Baca juga: Kisah warga Riau nekad mudik di tenda mungil isolasi diri

Baca juga: Hotel di Lombok tawarkan paket isolasi mandiri COVID-19


Bupati Wihaji mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan bagi warganya yang berada di luar kota untuk mudik atau pulang ke rumahnya menjelang Lebaran 2020.

"Saya welcome bagi warga yang akan pulang ke kampung halamannya, asal dengan catatan mereka di sana (rantau) tidak terurus. Jika memang di sana ada yang mengurus ya monggo (tidak mudik, red.) namun apabila mereka di sana tidak makan ya kasihan," katanya.

Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Batang ini mengatakan perintah Presiden Jokowi agar pemudik tidak pulang ke kampung halamannya adalah hal yang penting dan perlu dipatuhi.

Akan tetapi, kata dia, hal yang penting lagi (dipikirkan) apabila pemudik di luar kota tidak ada kepastian dan stres maka dipersilakan pulang ke kampung halamannya.

"Kewajiban saya, melayani semuanya (keperluan warga). Jadi saya welcome saja bagi pemudik yang akan pulang ke daerahnya," katanya.

Ia menambahkan saat ini sebanyak 4 kecamatan yang sudah masuk zona merah yaitu Kecamatan Batang dengan status ODP 130 Orang, PDP (6 orang), positif COVID-19 (3), Kecamatan Kandeman ODP 22 orang, PDP (3), positif COVID-19 (1), Limpung ODP (7), PDP (3), COVID-19 (1), dan Tulis ODP (50), PDP (3), dan positif COVID-19 (1 orang).

Baca juga: Puluhan nelayan Pekalongan menjalani isolasi mandiri di tengah laut

Baca juga: IDI tekankan dokter terus pantau kesehatan warga yang isolasi mandiri

Baca juga: 20 tenaga medis di Pontianak jalani isolasi mandiri akibat COVID-19