Jakarta (ANTARA) - Konsisten dengan kultur kolaborasinya, label busana Purana kali ini menggandeng desainer grafis Taja Sukarya untuk menghadirkan motif elegan yang sesuai bagi target pasar Purana selama ini yaitu Indonesia hingga kawasan Timur Tengah.

"Kami melihat work reference Taja dan terpaku pada satu motif yang menurut kami sangat atraktif,” kata Direktur Kreatif Purana, Nonita Respati melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Purana tampilkan batik terinspirasi tegel kuno

Baca juga: Kreativitas dunia fesyen di balik krisis corona


Taja Sukarya terkenal dengan karya ilustrasinya serta telah menerbitkan graphic novella dan buku untuk anak-anak yang ia tulis dan gambar sendiri cerita serta ilustrasinya.

Menggunakan satu motif kreasi Taja, Purana menghasilkan 15 jenis busana yang antara lain terdiri dari jumpsuit, dress yang bisa menjadi outerwear, vest, atasan yang bisa menjadi outer, two-ways kimono outer dan celana.
Model memeragakan kreasi terbaru Purana untuk koleksi Resort 2020, hasil kolaborasi dengan desainer grafis Taja Sukarya. (ANTARA / HO Purana Indonesia)


Setiap item dikatakan Nonita menganut ciri khas Purana yang mudah dipadu-padankan baik dengan item lain dari koleksi yang sama atau busana lama yang sudah dimiliki pemakainya.

Nonita bersama Taja lalu memodifikasi motif tersebut dan menjadikannya seolah terlihat mengambil inspirasi dari kebudayaan Aztec.

"Motif yang abstrak, sarat dengan estetika grafis simbolik itu pun segera menambah kosakata dalam koleksi Purana," jelas Nonita.

Sementara untuk warna, kali ini Purana banyak menampilkan rona biru dan hijau zaitun.

"Menurut pengalaman kami, dua warna itu mudah menarik pembeli karena bersifat netral bagi wanita Indonesia yang warna kulitnya bervariasi dari putih hingga kuning langsat dan sawo matang," ujar Nonita.

Nonita menjelaskan kedua warna tersebut juga melambangkan pengharapan. Biru untuk ketenangan dan harmoni, sedangkan hijau olive untuk kedamaian dan belas kasih kemanusiaan. Perlambang ini diharapkan membawa pesan positif di tengah situasi dunia yang mengkhawatirkan.

Lebih lanjut Nonita mengisahkan bahwa proses produksi untuk koleksi ini telah berjalan dan selesai sebelum virus corona baru dinyatakan sebagai pandemi.

Baca juga: Purana hadirkan koleksi terbaru musim semi dan musim panas edisi 2020

Baca juga: Gaya hibrid Purana yang ramah lingkungan

Baca juga: Purana, terjemahkan batik dalam napas modern