Filipina perpanjang masa karantina di Manila hingga pertengahan Mei
24 April 2020 12:51 WIB
Seorang pria memakai masker saat merebaknya COVID-19 di Manila, Filipina, Kamis (12/3/2020). Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan mengisolasi atau "lockdown" Ibu Kota Manila untuk mencegah penyebaran COBID-19. Duterte juga menyetujui resolusi antara lain larangan pertemuan massal serta satu bulan penutupan sekolah dan karantina masyarakat. ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez/pras.
Manila (ANTARA) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang masa karantina ketat di ibukota Manila hingga 15 Mei untuk mencoba mengendalikan penyebaran infeksi virus korona, kata juru bicara kepresidenan Harry Roque, Jumat.
Namun, Roque menyebutkan bahwa pemerintah Filipina akan melonggarkan pembatasan sosial di wilayah-wilayah berisiko rendah di negara itu.
Selanjutnya, karantina masyarakat yang ditingkatkan selama pandemi COVID-19 akan diperluas untuk memasukkan ke dalam daftar karantina beberapa daerah lain di Filipina dengan sejumlah besar kasus infeksi virus corona baru.
Akan tetapi, pembatasan sosial di beberapa daerah lain akan dimodifikasi, dengan dimulainya kembali aktivitas kerja dan kegiatan komersial secara bertahap.
Presiden Duterte pada Kamis malam menyetujui rekomendasi dari panel krisis, kata Roque kepada wartawan melalui pesan singkat.
Keputusan Presiden Filipina itu berarti karantina ketat selama dua bulan untuk wilayah Manila, di mana sekitar 70 persen dari total 6.981 kasus corona negara itu tercatat ada di Manila.
Sumber: Reuters
Baca juga: Filipina perpanjang karantina nasional hingga akhir April
Baca juga: Manila dikunci, KBRI lakukan langkah preventif
Baca juga: Obat dan makanan diberikan ke jemaah tabligh Indonesia di Filipina
Namun, Roque menyebutkan bahwa pemerintah Filipina akan melonggarkan pembatasan sosial di wilayah-wilayah berisiko rendah di negara itu.
Selanjutnya, karantina masyarakat yang ditingkatkan selama pandemi COVID-19 akan diperluas untuk memasukkan ke dalam daftar karantina beberapa daerah lain di Filipina dengan sejumlah besar kasus infeksi virus corona baru.
Akan tetapi, pembatasan sosial di beberapa daerah lain akan dimodifikasi, dengan dimulainya kembali aktivitas kerja dan kegiatan komersial secara bertahap.
Presiden Duterte pada Kamis malam menyetujui rekomendasi dari panel krisis, kata Roque kepada wartawan melalui pesan singkat.
Keputusan Presiden Filipina itu berarti karantina ketat selama dua bulan untuk wilayah Manila, di mana sekitar 70 persen dari total 6.981 kasus corona negara itu tercatat ada di Manila.
Sumber: Reuters
Baca juga: Filipina perpanjang karantina nasional hingga akhir April
Baca juga: Manila dikunci, KBRI lakukan langkah preventif
Baca juga: Obat dan makanan diberikan ke jemaah tabligh Indonesia di Filipina
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: