Rupiah melemah dipicu kembalinya kekhawatiran dampak COVID-19
24 April 2020 10:03 WIB
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj. (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah dipicu kembalinya kekhawatiran pasar terhadap dampak pandemi COVID-19.
Pada pukul 09.45 WIB, rupiah melemah 105 poin atau 0,68 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.415 per dolar AS.
"Sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan setelah laporan WHO yang secara tidak sengaja terpublikasi menyebutkan bahwa proses pengujian klinis obat perawatan pasien COVID-19 yang dirilis Gilead Science telah gagal," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Tanpa adanya obat atau vaksin, lanjut Ariston, wabah COVID-19 tidak akan segera tuntas.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 38 poin
Menurutnya, pasar sangat mengkhawatirkan perekonomian yang telah terpuruk karena wabah terus berlanjut.
Data-data ekonomi yang dirilis pekan ini seperti indeks aktivitas manufaktur di Eropa dan AS terus menunjukkan kontraksi dan jumlah pengangguran di AS juga tinggi.
"Rupiah bisa melemah hari ini dengan potensi kisaran 15.380-15.600," ujarnya.
Baca juga: Rupiah Kamis sore menguat seiring bangkitnya harga minyak dunia
Pada pukul 09.45 WIB, rupiah melemah 105 poin atau 0,68 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.415 per dolar AS.
"Sentimen negatif kembali masuk ke pasar keuangan setelah laporan WHO yang secara tidak sengaja terpublikasi menyebutkan bahwa proses pengujian klinis obat perawatan pasien COVID-19 yang dirilis Gilead Science telah gagal," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat.
Tanpa adanya obat atau vaksin, lanjut Ariston, wabah COVID-19 tidak akan segera tuntas.
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah 38 poin
Menurutnya, pasar sangat mengkhawatirkan perekonomian yang telah terpuruk karena wabah terus berlanjut.
Data-data ekonomi yang dirilis pekan ini seperti indeks aktivitas manufaktur di Eropa dan AS terus menunjukkan kontraksi dan jumlah pengangguran di AS juga tinggi.
"Rupiah bisa melemah hari ini dengan potensi kisaran 15.380-15.600," ujarnya.
Baca juga: Rupiah Kamis sore menguat seiring bangkitnya harga minyak dunia
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: