Roma (ANTARA) - Perusahaan penyedia jasa digital Italia, Triboo, pada Kamis mulai menjual alat uji COVID-19 buatan China, yang dapat menunjukkan seseorang tertular virus melalui pemeriksaan antibodi tubuh.
Alat buatan SOBC Otdo Biotech, perusahaan asal China, akan mulai dijual bebas ke masyakarat di saat Pemerintah Italia berencana melonggarkan aturan karantina wilayah.
Selama pandemi, sejumlah perusahaan farmasi berlomba-lomba mengembangkan alat uji COVID-19. Sementara itu, otoritas di Italia menyiapkan sistem pemeriksaan massal sebagai bagian dari rencana pengendalian wabah setelah menjalani karantina wilayah selama beberapa minggu.
Pengumuman Triboo itu dilakukan saat otoritas di Lombardy mulai mengadakan pemeriksaan massal ke warga di empat kota yang terdampak parah. Pemeriksaan itu akan diperluas ke seluruh wilayah Lombardy pada minggu depan.
Lombardy merupakan daerah di wilayah utara Italia yang menjadi salah satu pusat penyebaran jenis baru virus corona (SARS-CoV-2), penyebab COVID-19.
Uji COVID-19 akan menggunakan perangkat yang dikembangkan oleh Diasorin dan Rumah Sakit Poloclinico San Matteo di Pavia.
Sementara itu, Giglio, perusahaan dagang berbasis Internet Italia, juga mulai menjual alat uji COVID-19 berbasis pemeriksaan antibodi dan alat kesehatan lainnya, setelah meneken perjanjian pembelian produk dari Sinopharm, perusahaan China.
Pada tahap awal, Triboo akan menjual alat uji COVID-19 ke perusahaan-perusahaan yang berencana akan kembali beroperasi sesaat setelah pemerintah mencabut aturan penutupan pabrik dan kawasan usaha. Perusahaan jadi konsumen prioritas agar pengecekan kesehatan para karyawan dapat dipercepat dan mereka dapat kembali kerja, kata juru bicara Triboo.
Perusahaan itu berencana akan menjual alat tes ke masyarakat "saat situasinya mulai kondusif," terang dia.
Pernyataan tertulis Triboo menyebut alat buatan SOBC Outdo Biotech dapat mengeluarkan hasil periksa COVID-19 dalam waktu 10 sampai 15 menit.
Tes COVID-19 dengan memeriksa antibodi tubuh jadi cara cepat mengetahui seseorang telah tertular virus. Pemeriksaan jenis itu dinilai penting untuk mengendalikan penyebaran virus.
Akan tetapi, banyak pihak mempertanyakan akurasi uji antibodi terhadap pemeriksaan COVID-19.
Triboo mengumumkan pihaknya akan menerima pesanan yang diajukan lewat surat elektronik dan alat uji akan dikirim dari kantor cabang di Shanghai kemudian dikirim ke tempat tujuan dalam waktu 10 sampai 15 hari, kata pihak perusahaan.
Saham Triboo meningkat sampai 12,5 persen saat pembukaan pasar dan saat ini naik di kisaran 11,4 persen pada 1,56 euro per lembar saham pada pukul 09:30 pagi waktu GMT.
Jumlah korban tewas akibat COVID-19 di Italia sejak 25 Februari sampai saat ini mencapai 25.085 jiwa. Angka itu merupakan kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Sementara itu, jumlah pasien positif COVID-19 di Italia mencapai 187.327 orang.
Pemerintah Italia kemungkinan akan melonggarkan aturan karantina wilayah pada 4 Mei, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte, Selasa (21/4).
Sumber: Reuters
Baca juga: Banyak gerai "pachinko" Jepang tetap buka meskipun darurat COVID-19
Baca juga: China janji tambah donasi Rp467,9 M bantu program COVID-19 WHO
Perusahaan Italia mulai jual alat periksa COVID-19 buatan China
23 April 2020 19:17 WIB
Petugas polisi berjaga di jalan untuk mengatur kendaraan, ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di distril EUR, Roma, Italia, Senin (13/4/2020). (REUTERS/ALBERTO LINGRIA)
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: