Kupang (ANTARA News) - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan semua pihak tidak mudah berjanji karena semakin banyak janji semakin sulit menepati.
"Saya memilih tidak mudah berjanji, tidak mudah mengatasi masalah, tidak mudah memimpin negara, banyak saudara kita yang tidak sabar ingin banyak yang diubah dalam semalam, makin banyak janji sulit dipenuhi," kata Yudhoyono dalam kampanye terbatas di Gedung Olahraga Flobamora, Kupang, Minggu siang.
Ia menambahkan, dengan kondisi yang ada sekarang hendaknya rakyat memilih pemimpin yang sudah memiliki komitmen yang jelas terhadap penegakan hukum dan pemerintahan yang bersih.
"Saudara bebas memilih, mau pilih yang jelas komitmennya terhadap pemerintahan yang bersih, atau yang belum jelas komitmennya? Kalau janji semua orang bisa, saya lebih baik, saya lebih cepat...jangan terlalu mudah bikin janji," tegasnya.
Yudhoyono diawal orasinya mengatakan kota Kupang merupakan kota yang penuh dengan kenangan karena semasa menjadi perwira TNI, dirinya menghabiskan lima tahun penugasan di Timor-Timur dan sering mengunjungi Kota Kupang.
"Kota penuh kenangan, saya sering ke sini, lima tahun saya tugas di Timtim, setelah itu waktu saya jadi menteri sering ke sini, alhamdulillah saya bisa bertemu kembali dengan saudara-saudara, terobati sudah kerinduan saya," kenangnya.
Yudhoyono hadir didampingi oleh Ani Yudhoyono dan putra bungsunya Edhie Baskoro dan sejumlah ketua partai politik yang berkoalisi dengan Partai Demokrat.
Ketua parpol yang hadir adalah Presiden PKS Tifatul Sembiring, Ketua PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo.
Kampanye di Kupang merupakan rangkaian kampanye putaran pertama pilpres dengan kota-kota Malang, Kendari dan terakhir di Kupang.
Pola kampanye di Malang, Kendari dan Kupang, menggunakan metode "Town Hall Meeting" yaitu pertemuan dengan jumlah massa terbatas dan memberikan kesempatan pada capres untuk memaparkan visi dan misi mereka.(*)
Yudhoyono : Jangan Mudah Memberi Janji
14 Juni 2009 14:17 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: