Menlu jelaskan alasan Garuda Indonesia masih terbang ke Australia
23 April 2020 15:06 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Pertemuan Tingkat Menlu ASEAN-AS melalui konferensi video dari Jakarta, Kamis (23/4/2020). ANTARA/Yashinta Difa/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan maskapai Garuda Indonesia masih melayani penerbangan ke Sidney dan Melbourne, Australia, untuk membantu kepulangan warga negara dari dan ke negara tersebut.
"Saya berkomunikasi secara reguler dengan Garuda Indonesia. Fakta bahwa Garuda Indonesia masih terbang sekali seminggu ke Sidney dan Melbourne, untuk membantu membawa pulang warga negara," kata Menlu dalam konferensi pers berbahasa Inggris yang dilakukan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menlu Retno dorong akses obat, vaksin COVID-19 bagi negara berkembang
Menlu mengatakan Garuda Indonesia tidak hanya membantu warga negara Indonesia pulang ke Tanah Air, tapi juga membantu warga negara lain pulang ke negaranya.
Dalam konferensi pers tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan kebijakan mengenai ada atau tidaknya pembatasan perjalanan dari dan keluar negeri terus dievaluasi Pemerintah.
Dia menekankan inti dari semua kebijakan yang diambil pemerintah adalah untuk melindungi kesehatan publik dan membuat kurva COVID-19 menjadi datar.
Baca juga: Menlu RI: kemitraan ASEAN-AS harus bermanfaat untuk tangani COVID-19
Baca juga: Retno Marsudi, diplomasi ala Kartini di tengah pandemi
"Saya berkomunikasi secara reguler dengan Garuda Indonesia. Fakta bahwa Garuda Indonesia masih terbang sekali seminggu ke Sidney dan Melbourne, untuk membantu membawa pulang warga negara," kata Menlu dalam konferensi pers berbahasa Inggris yang dilakukan di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Menlu Retno dorong akses obat, vaksin COVID-19 bagi negara berkembang
Menlu mengatakan Garuda Indonesia tidak hanya membantu warga negara Indonesia pulang ke Tanah Air, tapi juga membantu warga negara lain pulang ke negaranya.
Dalam konferensi pers tersebut, Menlu Retno juga menyampaikan kebijakan mengenai ada atau tidaknya pembatasan perjalanan dari dan keluar negeri terus dievaluasi Pemerintah.
Dia menekankan inti dari semua kebijakan yang diambil pemerintah adalah untuk melindungi kesehatan publik dan membuat kurva COVID-19 menjadi datar.
Baca juga: Menlu RI: kemitraan ASEAN-AS harus bermanfaat untuk tangani COVID-19
Baca juga: Retno Marsudi, diplomasi ala Kartini di tengah pandemi
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: