Jakarta (ANTARA News) - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berkisar di bawah Rp10 ribu belum memberikan dampak langsung terhadap menurunnya harga mobil di Indonesia.

"Sampai saat ini setelah rupiah menguat belum ada dampak langsung untuk harga mobil di tanah air", kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo, ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Dampaknya belum dapat dilihat sekarang, namun bisa akan dirasakan bila nilai rupiah terus menguat maka diperkirakan pada beberapa bulan ke depan akan mulai mempengaruhi harga kendaraan bermotor khususnya mobil.

Menurutnya, untuk saat ini dampak langsung dari mulai terus menguatnya nilai rupiah adalah perekonomian Indonesia. Sedangkan untuk harga kendaraan bermotor belum dapat dirasakan namun bila perekonomian masyarakat mulai membaik baru bisa berdampak terhadap penjualan kendaraan.

"Dampak yang akan dirasakan pelaku otomotif nanti dimana kemungkinan akan meningkatnya pembelian kendaraan," kata Bambang Trisulo.

Untuk saat ini penjualan mobil yang tercatat di Gaikindo mencapai sebanyak 35 ribu unit per bulan.

"Mungkin bila perekonomian Indonesia semakin membaik dan nilai tukar rupiah juga terus menguat maka bisa diperkirakan penjualan mobil akan meningkat," jelasnya.

"Pelaku bisnis otomotif juga berharap agar angka penjualan meningkat, namun untuk harga belum bisa ditentukan turun atau sebaliknya", tegas Bambang.(*)