Jakarta (ANTARA) - Warga di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, belum memperoleh pemberitahuan terkait rencana pemanfaatan gedung sekolah di lingkungan mereka sebagai tempat isolasi pasien terjangkit virus corona (COVID-19).

"Saya sendiri baru tahu. Memang di tempat saya ini ada dua gedung SD Negeri yang berdekatan dengan komplek warga," kata Ketua RT 04/RW 09 Penggilingan, Sadikin di Jakarta, Rabu.

Dua gedung sekolah yang dimaksud adalah SDN 03 dan SDN 09 Penggilingan. Dua sekolah tersebut telah diajukan pihak kecamatan setempat sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 maupun aktivitas tenaga medis.

Sadikin mengatakan bangunan SDN 09 berada di tengah komplek perumahan warga, sementara SDN 03 terletak di sisi Jalan Raya Penggilingan.

"Kalau dari rumah saya yang terdekat itu SDN 03 sekitar 300 meter, tapi SDN 09 juga menempel sama tembok rumah warga di Blok D," katanya.

Baca juga: Pergerakan kasus COVID-19 di Jakarta relatif tetap
Baca juga: Pemakaman dengan protokol COVID-19 di Jakarta menurun


Dua bangunan sekolah itu memanfaatkan lahan fasos/fasum milik pemerintah. "Kalau SDN 09 paling luas lahannya. Di sebelahnya juga baru dibangun dua gedung tingkat," katanya.

Namun Sadikin pesimistis warganya akan menerima pemanfaatan gedung sebagai tempat isolasi COVID-19.

Warga RW 09 Penggilingan, Hamid (51) mengaku tidak setuju dengan rencana pemanfaatan gedung sekolah sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.

"Sekarang saja sudah ada dua warga kita yang kena. Satu positif COVID-19 satunya lagi orang dalam pemantauan sebab mereka suami-istri," katanya.

Kondisi itu, kata Hamid, cukup membuat resah warga yang khawatir tertular.

"Kalau buat tempat logistik saja sih nggak apa-apa. Kalau jadi tempat isolasi pasien, rumah saya ini nempel temboknya sama sekolahan," katanya.