Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Polisi Budi Sartono menyebutkan video begal di Cilandak yang beredar melalui obrolan grup (whatsapp) sebagai kabar bohong (hoaks).

"Ini (video) hoax , sudah diamankan yang di video," kata Budi di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu.

Video berdurasi satu menit tujuh detik memperlihatkan seorang pria mengenakan jaket garis-garis hitam putih diinterogasi oleh seorang perempuan.

Baca juga: Camat pastikan Pasar Tebet Barat tetap buka

Baca juga: PLN: Pemadaman listrik di Jaksel hoaks

Baca juga: Benarkah perjalanan kereta api menuju dan dari Jakarta dibatalkan? Ini penjelasannya


Pria tersebut mengaku sebagai korban begal di jalan Bangau Raya, Cilandak, Jakarta Selatan pada pukul 02.30 WIB.

Dalam video tersebut, sang pria menunjukkan dua jarinya yang diperban dan celananya yang robek setelah dibegal.

Pria tersebut juga mengaku dompet dan handphone miliknya diambil oleh begal. Ia mengalami luka karena mencoba melawan.

Budi menjelaskan, tim Polsek Cilandak telah melakukan penelusuran terkait video tersebut dan mendatangi lokasi kejadian.

"Tim bergerak menuju tempat kejadian jalan Bangau Raya, setelah dilakukan olah TKP tidak ada kejadian begal seperti yang disebutkan," kata Budi.

Selanjutnya tim Polsek Cilandak bersama-sama Polres Metro Jaksel mencari tau orang yang menyebarkan berita begal tersebut.

Setelah mencari tau didapatkan alamat penyebar video tersebut di wilayah Srengseng Sawah, Jagakarsa.

"Setelah ditanyakan kepada yang bersangkutan mengaku tidak ada kejadian begal tersebut," ujar Budi.

Hingga berita ini diturunkan, Polres Metro Jakarta Selatan telah menangkap para pembuat dan penyebar video bohong tentang begal di Cilandak tersebut.