Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden dari PDI Perjuangan dan Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan kecelakaan pesawat milik TNI, termasuk kecelakaan helikopter jenis Bolkow BO 105 di Cianjur Jawa Barat, tidak terlepas minimnya anggaran militer dan pertahanan.

"Saya kira memang ada masalah karena minimnya anggaran, tapi hal itu jangan dipolitisasi," kata Prabowo Subianto ketika melayat almarhum Kolonel Ricky Samuel di persemayaman sementara di Balai Komando Kopassus Cijantung, Jakarta, Selasa.

Soal anggaran militer dan pertahanan, kata dia, semua pihak menginginkan yang terbaik, yakni lebih baik dari saat ini.

"Tapi kita juga harus menyadari kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum memungkinkan meningkatkan anggaran tersebut," kata mantan Komandan Jenderal Kopassus ini.

Menurut dia, diharapkan perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih baik, sehingga anggaran militer dan pertahanan juga bisa lebih baik.

Ketika ditanya, jika terpilih sebagai Wakil Presiden (Wapres) apakah akan meningkatkan anggaran militer dan pertahanan, Prabowo mengatakan, anggaran tersebut bisa ditingkatkan jika perekonomian Indonesia diperbaiki dan kekayaan negara diselamatkan.

Prabowo juga menyatakan belasungkawa yang dalam atas gugurnya tiga prajurit TNI pada kecelakaan pesawat helikopter di Cianjur, Senin (8/6).

Menurut dia, musibah jatuhnya pesawat helikopter jenis Bolkow BO 105 di Cianjur Jawa Barat, adalah salah satu risiko yang harus dihadapi prajurit TNI.

"Kecelakaan pesawat itu musibah, kita semua tidak menginginkannya tapi hal itu terjadi," katanya.

Pesawat helikopter jenis Bolcow BO 105 yang jatuh di Cianjur Jawa Barat, Senin (8/6) siang, dalam perjalanan meninjau latihan peningkatan keterampilan perorangan anggota TNI.

Selain Kolonel Ricky Samuel, dua prajurit TNI lainnya yang gugur adalah Kapten Inf Agung Gunanto dan Lettu Pnb Yuli Sasongko.(*)