Jakarta (ANTARA News) - Tokoh Blok Perubahan Rizal Ramli menilai berlarut-larutnya kasus Ambalat akibat tidak adanya sikap tegas dari pemerintah Indonesia.
Kepada wartawan di Jakarta, Selasa, Rizal mengemukakan, pemerintah terlihat lebih suka menjalankan diplomasi `nice boy` atau anak manis dalam menjalin hubungan dengan negara lain.
"Diplomasi manis memang perlu, tetapi tetap harus ada ketegasan," kata mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut.
Rizal melanjutkan, pemerintah perlu juga menjalankan diplomasi yang bisa membangun kewibawaan bangsa sehingga dihormati negara lain dan tidak diganggu kedaulatannya.
Terkait Ambalat, Rizal menilai tidak ada hal berarti yang dilakukan pemerintah walau kasus itu telah mencuat sejak 2005.
"Akibatnya, Malaysia lebih berani melakukan provokasi," katanya.
Pada bagian lain Rizal juga menyesalkan ketiadaan upaya pemerintah untuk mencari bukti-bukti baru yang bisa mengembalikan Pulau Sipadan dan Ligitan ke pangkuan NKRI.
Dikatakannya, kemenangan Malaysia dalam kasus itu beberapa tahun lalu karena mereka mampu menghadirkan bukti-bukti seperti upaya pengembangbiakan penyu dan pembangunan mercusuar.
Sementara pemerintah Indonesia, lanjut Rizal, terkesan tidak merasa kehilangan dengan lepasnya kedua pula terluar tersebut.
"Padahal, kehilangan satu pulau sebenarnya sama saja kehilangan luas teritori sekitar 12-24 mil lepas pantai dan seluruh kekayaan alam di dalamnya," katanya.(*)
Rizal: Kasus Ambalat Akibat Diplomasi "Nice Boy"
9 Juni 2009 18:35 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: