Jakarta,(ANTARA News) - Calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto mengaku prihatin atas jatuhnya helikopter jenis Bolkow 105 TNI AD di Cianjur Jawa Barat, Senin (8/6) yang menewaskan tiga orang perwira Kopassus.

"Yang meninggal dalam kecelakaan itu adalah prajurit-prajurit terbaik. Saya prihatin atas kejadian itu," katanya disela menghadiri Seminar Nasional Gereja, Masa Depan Bangsa dan Pilpres 2009 di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, salah satu korban meninggal yaitu Kolonel Ricky Samuel adalah mantan anak buahnya saat dirinya memimpin Kopassus yang merupakan pasukan elite TNI AD.

"Ricky adalah salah satu yang terbaik. Dia layak untuk menjadi seorang KSAD maupun seorang Panglima," kata cawapres yang bergandengan dengan Megawati Soekarnoputri itu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya turut berduka cita atas meninggalnya prajurit-parjurit terbaik. Pihaknya berharap tidak akan ada lagi kecelakaan pesawat baik militer maupun sipil.

Kecelakaan helikopter terjadi di Kampung Cibuni, Rawabeber, Pagelaran, Cianjur Jawa Barat. Jenis helikopter milik TNI AD yang mengalami kecelakaan adalah Bolkow NBO-105 bernomor HS7112.

Korban meninggal dari kecelakaan itu adalah Kolonel Ricky Samuel, Komandan Pusat Pendidikan (Pusdik) Kopassus, Kapten Agung Gunarto Kasi Operasi Pendidikan Kopassus dan Lettu Yuli Sasongko merupakan kopilot helikopter tersebut.

Untuk korban luka serius adalah Lettu Hadi Isnarto dan Lettu Agus Sudarso. Dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah akibat cuaca buruk dan disertai angin kencang.

Kecelakaan helikopter TNI di Cianjur menambah panjang daftar kecelakaan pesawat TNI yang merupakan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). Pada tanggal 20 Mei lalu pesawat TNI AU jenis Herkules jatuh di Magetan Jawa Timur dan menewaskn lebih dari 100 orang.(*)