Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menuturkan bahwa pemerintahannya belum membuat keputusan akan menanggung biaya tambahan dari penundaan Olimpiade Tokyo 2020.
Hal tersebut ia sampaikan untuk mengklarifikasi laporan Kantor Berita Kyodo yang mengabarkan Jepang bersedia untuk menanggung biaya penundaan Olimpiade.
"Tidak benar sudah ada kesepakatan untuk menanggung tambahan beban biaya," kata Suga dalam konferensi pers yang diikuti Reuters, Selasa.
Baca juga: Tanpa vaksin, Olimpiade Tokyo diragukan bisa digelar tahun depan
Sebelumnya dalam laporan Kantor Berita Kyodo, PM Abe dikabarkan menyepakati biaya penundaan Olimpiade Tokyo sebesar tiga miliar dolar AS atau lebih dari Rp46,5 triliun.
Sejauh ini, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo baru diminta untuk menentukan skala prioritas guna memangkas biaya yang membengkak menyusul penundaan Olimpiade ke tahun 2021.
Baca juga: IOC tetapkan batas waktu periode kualifikasi pada 29 Juni 2021
Berbagai perubahan terkait arena, akomodasi, periklanan, hingga penyiaran harus dinegosiasikan ulang.
Ajang akbar ini sedianya akan digelar pada musim panas tahun ini, namun akibat mewabahnya virus corona (SARS-CoV-2) memaksa penundaan satu tahun yaitu pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
Baca juga: IOC putuskan Olimpiade digelar 23 Juli 2021
Olimpiade
Jepang belum setujui penambahan biaya penundaan Olimpiade
21 April 2020 16:57 WIB
Dok - Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga. (REUTERS/Toru Hanai)
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: