Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan perempuan merupakan anggota keluarga yang paling terdampak pandemi COVID-19.

"Penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa perilaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) banyak terjadi pada akhir-akhir ini akibat tekanan ekonomi, tekanan mental, dan psikologis dalam keluarga," ujar Giwo di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kowani : Peringatan Hari Ibu bukan mengikuti kebiasaan barat

Menurut dia, yang paling menderita adalah kaum perempuan. Oleh karena itu, Kowani membentuk posko COVID-19, yang kegiatannya meliputi pemberian bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD), sembako kepada masyarakat yang terkena PHK dan masyarakat yang sangat memerlukan.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo menyerahkan bantuan pada masyarakat membutuhkan pada saat pandemi COVID-19. ANTARA/HO- Kowani/aa.

Selain itu, ada bantuan spiritual berupa konseling untuk masyarakat lansia yang berada di Washington DC bekerja sama dengan KBRI Washington dan pos kesehatan diaspora Indonesia di Amerika secara virtual.

Konseling psikologis juga dilakukan terhadap masyarakat anggota ormas Kowani. Sementara untuk perempuan yang berada di pelosok yang tidak memiliki fasilitas untuk melaksanakan konseling secara daring, Kowani sangat berharap pemerintah untuk aktif mengedukasi dan memberikan konseling kepada masyarakat.

Baca juga: Kartini bukan soal sanggul dan kebaya

Baca juga: Kartini, Kowani dan Gerakan Perempuan Menulis


"Kowani juga berharap agar semangat Habis Gelap Terbitlah Terang yang telah diperjuangkan oleh Kartini pada masa lampau tidak terkikis oleh situasi dan kondisi yang sangat menekan karena pandemi COVID-19," tuturnya.

Semangat kesetaraan gender dalam berbagai bidang yang diperjuangkan Kartini, meski dalam situasi apapun tetap menyala di hati dan kalbu para perempuan Indonesia.

Para pendiri Kowani pada masa lalu mendirikan Kowani dengan visi "Ibu Bangsa Merdeka melaksanakan Dharma".

"Sampai detik ini, Kowani tetap memperjuangkan kemerdekaan yang hakiki bagi seluruh perempuan Indonesia dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, yaitu hamil, melahirkan dan menyusui," jelas Giwo.

Pada masa sulit seperti saat ini, Giwo berharap para perempuan dimanapun berada terus berjuang karena di tangan perempuan lah terletak kebahagiaan dan ketenangan seluruh anggota keluarga.

Baca juga: Kowani luncurkan "Gerakan Perempuan Menulis"