Jakarta (ANTARA) - Di tengah wabah Virus Corona baru atau COVID-19 serta anjloknya harga minyak mentah dunia, PT Pertamina (Persero) meningkatkan optimalisasi di berbagai aspek untuk menjaga produksi serta efisiensi hulu migas pada tahun 2020 ini tetap berada di level normal.
Upaya efektifitas biaya juga menjadi salah satu prioritas yang dilakukan, terutama terkait dengan aktivitas yang tidak terkait langsung dengan produksi dan penambahan cadangan migas.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu di Jakarta, Selasa, menjelaskan pihaknya terus memantau perkembangan situasi global sambil terus menjalankan rencana untuk tetap berupaya mengejar target produksi hulu migas.
Ia tidak memungkiri kondisi saat ini telah mengakibatkan berbagai konsekuensi secara operasional maupun finansial, seperti terganggunya mobilitas dan jadwal pergantian pekerja lapangan, terhambatnya logistik dan interaksi dengan para stakeholder serta kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor hulu.
Baca juga: IHSG diprediksi melemah hari ini, dipicu minusnya harga minyak AS
Ia menuturkan prioritas sektor hulu Pertamina saat ini adalah optimalisasi dan efektivitas biaya sambil merencanakan ulang anggaran dan kegiatan di hulu migas.
Untuk aktivitas sumur eksplorasi dan sumur eksploitasi akan diturunkan masing-masing sebesar 35 persen dan 25 persen. Sedangkan aktivitas pada sumur yang memberikan kontribusi langsung pada produksi, termasuk kegiatan workover yang menjadi tulang punggung untuk mempertahankan level produksi sumur, akan dipertahankan. Diharapkan dengan langkah tersebut dharapkan biaya operasional hulu Pertamina dapat ditekan dari 5,52 miliar dolar AS menjadi 4,44 miliar dolar AS, sedangkan biaya investasi dioptimalkan sebesar 24 persen dari 3,7 miliar dolar AS menjadi 2,8 miliar dolar AS.
"Kami harus beradaptasi dengan kondisi apapun, baik saat harga minyak mentah melonjak tinggi maupun menurun tajam. Dan untuk kondisi sekarang, kami pun optimis dapat melewati masa sulit ini dengan baik dan terus berupaya menjaga produksi hulu migas tahun ini tetap dapat tercapai di atas 894 MBOEPD," kata Dharmawan.
Baca juga: Pengamat: Minyak turun, saat yang tepat Pertamina turunkan harga
Harga minyak anjlok, begini cara pertamina mengatasi masa sulit
21 April 2020 13:43 WIB
Ilustrasi: Pekerja beraktivitas di sumur ekplorasi minyak bumi (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: