Erlina Burhan: Perempuan harus bisa berperan dalam pandemi COVID-19
21 April 2020 11:14 WIB
Spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (30/3/2020) (ANTARA/HO-BNPB)
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Erlina Burhan mengatakan perempuan harus bisa berperan sebagai apa pun yang bisa dilakukan pada masa pandemi COVID-19.
"Apa pun yang bisa dilakukan, besar atau kecil, semua sangat berarti bagi bangsa saat menghadapi pandemi COVID-19," kata Erlina dalam bincang-bincang di Graha BNPB yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Perempuan tenaga kesehatan misalnya, selain bekerja di rumah sakit juga tetap memiliki peran di keluarga dan lingkungannya.
Karena itu, dia meminta para perempuan tenaga kesehatan untuk menjaga diri, menjaga kesehatan, dan menjaga stamina karena juga memiliki keluarga dan pasien lain non-COVID-19.
Baca juga: Sri Mulyani, sosok Kartini penjaga fiskal di era modern
"Tidak hanya saat ini kita menjadi tenaga kesehatan. Tidak hanya pada masa pandemi COVID-19. Kebanyakan tenaga kesehatan adalah perempuan," tuturnya.
Erlina memuji para perempuan tenaga kesehatan yang tetap menjalankan peran ganda, selain bekerja di rumah sakit juga tetap memastikan keluarganya mendapatkan makanan yang bergizi dan berkontribusi pada lingkungannya.
"Perempuan tenaga kesehatan bisa memberikan edukasi yang benar tentang COVID-19 kepada keluarga, tetangga, teman, grup-grup arisan, dan lingkungannya," katanya.
Erlina menjadi salah satu narasumber dalam bincang-bincang yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam rangka Hari Kartini. Selain Erlina, narasumber lainnya adalah Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Rahmawati Husein, Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Yayah Ruchyati, dengan dipandu Olivia Zalianty.
Baca juga: Cara Kartini masa kini melawan COVID-19
"Apa pun yang bisa dilakukan, besar atau kecil, semua sangat berarti bagi bangsa saat menghadapi pandemi COVID-19," kata Erlina dalam bincang-bincang di Graha BNPB yang disiarkan langsung akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa.
Perempuan tenaga kesehatan misalnya, selain bekerja di rumah sakit juga tetap memiliki peran di keluarga dan lingkungannya.
Karena itu, dia meminta para perempuan tenaga kesehatan untuk menjaga diri, menjaga kesehatan, dan menjaga stamina karena juga memiliki keluarga dan pasien lain non-COVID-19.
Baca juga: Sri Mulyani, sosok Kartini penjaga fiskal di era modern
"Tidak hanya saat ini kita menjadi tenaga kesehatan. Tidak hanya pada masa pandemi COVID-19. Kebanyakan tenaga kesehatan adalah perempuan," tuturnya.
Erlina memuji para perempuan tenaga kesehatan yang tetap menjalankan peran ganda, selain bekerja di rumah sakit juga tetap memastikan keluarganya mendapatkan makanan yang bergizi dan berkontribusi pada lingkungannya.
"Perempuan tenaga kesehatan bisa memberikan edukasi yang benar tentang COVID-19 kepada keluarga, tetangga, teman, grup-grup arisan, dan lingkungannya," katanya.
Erlina menjadi salah satu narasumber dalam bincang-bincang yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam rangka Hari Kartini. Selain Erlina, narasumber lainnya adalah Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center Rahmawati Husein, Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Yayah Ruchyati, dengan dipandu Olivia Zalianty.
Baca juga: Cara Kartini masa kini melawan COVID-19
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: