MUI dorong penceramah terus sampaikan protokol kesehatan COVID-19
20 April 2020 19:45 WIB
Umat Islam menunaikan Shalat Jumat dengan menjaga jarak fisik di Masjid Jami Daarul Muslimin, Pulo Kalibata, Jakarta, Jumat (17/4/2020). Di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah masjid masih menggelar Shalat Jumat meskipun Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemprov DKI Jakarta telah mengimbau untuk menghentikan sementara kegiatan keagamaan di rumah ibadah guna menekan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia KH Ahsin Sakho Muhammad mendorong para dai atau penceramah untuk terus menyampaikan tentang protokol kesehatan sehingga umat dapat terhindar dari penularan COVID-19.
"Sudah ada upaya pemerintah, tinggal para dai menggelorakan yang sudah dikatakan para ahli kesehatan dan pemangku kepentingan terkait," kata Ahsin lewat telekonferensi yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Menurut dia, para dai dapat berkontribusi ikut mencegah penularan corona sehingga pandemi COVID-19 dapat segera diakhiri. Para penceramah jika bisa mengajak umat untuk menerapkan protokol keselamatan tentu akan sangat baik dalam turut memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.
Seiring dengan itu, kata dia, para ulama juga agar terus mengimbau masyarakat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga musibah dapat segera berakhir.
Baca juga: Wali Kota Depok ajak tokoh agama sukseskan PSBB
Menurut dia, akan jadi hal sia-sia dari upaya pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar jika tidak ada kontribusi masyarakat untuk taat dan mengajak lingkungan sekitarnya menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih, Ahsin menyebut COVID-19 dapat menular dari orang yang nampak sehat dengan mudah. Tingkat penularan virus corona jenis baru itu juga sangat cepat sehingga mewabah.
"Menjaga lebih baik daripada mengobati. Apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah upaya mencegah, agar masyarakat tetap ada di rumah, jaga jarak dan seterusnya," katanya.
Baca juga: Pemuka agama sepakat imbau umat hindari kerumunan cegah COVID-19
"Sudah ada upaya pemerintah, tinggal para dai menggelorakan yang sudah dikatakan para ahli kesehatan dan pemangku kepentingan terkait," kata Ahsin lewat telekonferensi yang dipantau dari Jakarta, Senin.
Menurut dia, para dai dapat berkontribusi ikut mencegah penularan corona sehingga pandemi COVID-19 dapat segera diakhiri. Para penceramah jika bisa mengajak umat untuk menerapkan protokol keselamatan tentu akan sangat baik dalam turut memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.
Seiring dengan itu, kata dia, para ulama juga agar terus mengimbau masyarakat untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga musibah dapat segera berakhir.
Baca juga: Wali Kota Depok ajak tokoh agama sukseskan PSBB
Menurut dia, akan jadi hal sia-sia dari upaya pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar jika tidak ada kontribusi masyarakat untuk taat dan mengajak lingkungan sekitarnya menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih, Ahsin menyebut COVID-19 dapat menular dari orang yang nampak sehat dengan mudah. Tingkat penularan virus corona jenis baru itu juga sangat cepat sehingga mewabah.
"Menjaga lebih baik daripada mengobati. Apa yang dilakukan pemerintah saat ini adalah upaya mencegah, agar masyarakat tetap ada di rumah, jaga jarak dan seterusnya," katanya.
Baca juga: Pemuka agama sepakat imbau umat hindari kerumunan cegah COVID-19
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: