Kasus corona pada pelaut Taiwan, Palau tolak disebut lokasi penularan
20 April 2020 18:43 WIB
Seorang pelanggan memakai masker berbelanja di tengah rak mie instan yang kosong di supermarket Carrefour, akibat meluasnya penyebaran virus COVID-19, di Taipei, Taiwan, Sabtu (21/3/2020). (REUTERS/BEN BLANCHARD)
Taipei (ANTARA) - Taiwan melaporkan 22 kasus baru COVID-19 pada Minggu (19/4) yang sebagian besar terjadi pada anggota angkatan laut yang baru kembali dari kunjungan ke Palau, negara kepulauan di Samudera Pasifik.
Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa dari 700 pelaut yang dikarantina dan dites medis, sebanyak 24 di antara mereka positif terjangkit virus corona secara bersamaan.
Pada 12-15 Maret, ratusan pelaut itu menumpang tiga kapal dan melakukan pelayaran ke Palau, satu dari 15 negara yang masih menjalin hubungan diplomatik formal dengan Taiwan serta satu dari sekian negara di dunia yang nihil kasus corona hingga saat ini.
Pejabat Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung menyebut kasus-kasus pada pelaut itu ditemukan pada satu dari tiga kapal, namun penyelidikan lebih lanjut diperlukan sebelum pihaknya dapat menentukan di mana lokasi mereka terinfeksi.
Otoritas Palau sendiri membantah kemungkinan infeksi virus corona tersebut terjadi di wilayah negaranya, mengingat hingga lebih satu bulan setelah kunjungan, tidak ada satupun warga di sana yang dites positif corona, ataupun menunjukkan gejalanya.
"Kecil sekali kemungkinan virus di dalam kapal itu berasal dari Palau. Tidak ada alasan bagi kita di Palau untuk panik," kata Menteri Kesehatan Emais Roberts, dalam sebuah pernyataan, Senin.
Bagaimanapun, Roberts menyebut bahwa pemerintah Palau akan tetap berkomunikasi dengan Taiwan terkait hal ini selama penyelidikan wabah di klaster kapal yang dijalankan oleh Taiwan.
Palau, dengan populasi 20.000 jiwa, sudah menutup perbatasan sejak bulan lalu sebagai langkah awal mencegah corona masuk ke wilayahnya, seiring dengan kasus-kasus yang bermunculan di wilayah negara tetangga.
Pekan lalu, negara itu mulai menjalankan program pengujian corona dengan bantuan para pakar laboratorium dan peralatan medis yang dibeli dari Taiwan dan dikirimkan melalui perjalanan kapal laut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jelang Festival Qingming, Taiwan minta warga jalani tradisi di rumah
Baca juga: Taiwan atur pembelian masker di tengah wabah COVID-19
Baca juga: Respons stimulus ekonomi Taiwan untuk corona capai 33 miliar dolar AS
Pemerintah Taiwan menyatakan bahwa dari 700 pelaut yang dikarantina dan dites medis, sebanyak 24 di antara mereka positif terjangkit virus corona secara bersamaan.
Pada 12-15 Maret, ratusan pelaut itu menumpang tiga kapal dan melakukan pelayaran ke Palau, satu dari 15 negara yang masih menjalin hubungan diplomatik formal dengan Taiwan serta satu dari sekian negara di dunia yang nihil kasus corona hingga saat ini.
Pejabat Kesehatan Taiwan, Chen Shih-chung menyebut kasus-kasus pada pelaut itu ditemukan pada satu dari tiga kapal, namun penyelidikan lebih lanjut diperlukan sebelum pihaknya dapat menentukan di mana lokasi mereka terinfeksi.
Otoritas Palau sendiri membantah kemungkinan infeksi virus corona tersebut terjadi di wilayah negaranya, mengingat hingga lebih satu bulan setelah kunjungan, tidak ada satupun warga di sana yang dites positif corona, ataupun menunjukkan gejalanya.
"Kecil sekali kemungkinan virus di dalam kapal itu berasal dari Palau. Tidak ada alasan bagi kita di Palau untuk panik," kata Menteri Kesehatan Emais Roberts, dalam sebuah pernyataan, Senin.
Bagaimanapun, Roberts menyebut bahwa pemerintah Palau akan tetap berkomunikasi dengan Taiwan terkait hal ini selama penyelidikan wabah di klaster kapal yang dijalankan oleh Taiwan.
Palau, dengan populasi 20.000 jiwa, sudah menutup perbatasan sejak bulan lalu sebagai langkah awal mencegah corona masuk ke wilayahnya, seiring dengan kasus-kasus yang bermunculan di wilayah negara tetangga.
Pekan lalu, negara itu mulai menjalankan program pengujian corona dengan bantuan para pakar laboratorium dan peralatan medis yang dibeli dari Taiwan dan dikirimkan melalui perjalanan kapal laut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jelang Festival Qingming, Taiwan minta warga jalani tradisi di rumah
Baca juga: Taiwan atur pembelian masker di tengah wabah COVID-19
Baca juga: Respons stimulus ekonomi Taiwan untuk corona capai 33 miliar dolar AS
Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: