Serang (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari pasangan Calon Presiden (Capres) Jusuf Kalla, Wiranto kembali mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar membenahi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009.
"Hasil DPT belum sempurna, oleh karena itu KPU harus membenahi," kata Wiranto usai pelantikan Tim Kampanye Daerah Banten JK-Wiranto di Serang, Banten, Sabtu.
Jika DPT masih bermasalah, maka hal itu akan mengecewakan seluruh rakyat Indonesia yang hendak menyukseskan Pilpres 2009, karena rakyat mempunyai hak untuk ikut Pilpres.
"Jangan sampai mengecewakan rakyat, karena rakyat ingin menitipkan suaranya kepada yang dipercaya, demi nasib bangsa lima tahun kedepan," ujarnya.
Berkaitan dengan itu, ia mengingatkan KPU agar tidak mengulangi lagi kesalahan pada Pemilu Legislatif lalu, yaitu menghilangkan hak politik warga negara tidak dapat memilih.
Kalau KPU sudah membenahi DPT yang belum sempurna sekarang ini, maka hal itu sama dengan menghormati hak masyarakat yang ingin menyalurkan hak pilihnya.
"Pokoknya, KPU harus bisa mempertanggungjawabkan kepada masyarakat, apapun hasilnya," kata Wiranto.
Mengenai peluang suara di Banten dalam Pilpres, Wiranto mengaku optimis di Banten akan mendulang suara yang besar, karena melihat para pendukung JK-Wiranto semangat dan terdiri dari berbagai macam elemen.
"Saya sangat optimis, suara JK-Wiranto akan mendulang suara yang besar, karena ada Ulama, tokoh masyarakat, serta kader-kader partai yang mendukung JK-Wiranto," ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutannya didepan Tim Kampanye Daerah JK-Wiranto serta simpatisan dan kader pendukungnya, Wiranto menyatakan optimis akan menjadi Presiden dan wakil Presiden yang akan datang.
"Karena untuk menjadikan bangsa lebih maju, harus ada pemimpin yang bisa berpikir cepat dan bertindak cepat, dan kamilah orangnya," kata Wiranto yang mendapatkan tepuk tangan meriah dari massa pendukungnya.(*)
Wiranto Desak KPU Benahi DPT Pilpres
6 Juni 2009 19:27 WIB
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: