Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 dari total 16 anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) gugur selama mengemban tugas melayani pasien COVID-19 adalah perempuan.

"Hingga Minggu (19/4) pukul 20.50 WIB, sudah 16 anggota kami yang bertugas dalam pelayanan COVID-19 gugur, mayoritas perempuan," kata Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah di Jakarta, Senin siang.

Ke-11 perawat yang gugur di antaranya Novera yang bertugas sebagai perawat pasien COVID-19 di RSPAD Gatot Subroto.

Almarhumah Elok Widyaningsih di Eka Hospital Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang.

Baca juga: Hingga Sabtu malam, dua lagi perawat COVID-19 wafat

Almarhumah Nuria Kurniasih perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Almarhumah Nur Putri Julianty perawat di Rumah Sakit Andhika Jakarta.

Almarhumah Letkol (Kowal) Mulatsih perawat Rumah Sakit Marinir Cilandak.

Almarhumah Masyida seorang perawat di Puskesmas Kampung Teleng, Sawah Luntu, Sumatera Barat.

Baca juga: Perawat Indonesia sayangkan penolakan jenazah COVID-19

Almarhumah Rina Iswati Wuryaning Wulan, perawat di RSUP Dr Karnadi.

Almarhumah Astuti Yulistiorini, perawat di RS Siloam Surabaya.

Almarhumah Nurlaela, perawat di RS Abdi Waluyo.

Almarhumah Shelly Ziendia Putri, perawat di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Baru satu perawat yang diumumkan positif CIVID-19 atas nama Ninuk Dwi Puspa Ningsih, perawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta," kata Harif.

Baca juga: PPNI berduka atas wafatnya enam perawat pasien COVID-19

​​​​​Sementara sisanya meninggal dengan laporan terakhir yang diterima dari tim medis berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

"Lima lainnya yang gugur adalah laki-laki," katanya.