Samarinda (ANTARA) - Pemprov Kaltim tengah mengupayakan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) secara mandiri melalui UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Dinas Kesehatan Kaltim.

Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Senin, mengatakan langkah ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan COVID-19 agar tidak ketergantungan pada Laboratorium Kesehatan Kemenkes Jakarta dan Surabaya.

“Saat ini UPTD LABKESDA sedang melakukan perbaikan ruang ekstraksi dan memproses pengadaan RTPCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction), karena alat PCR yang lama rusak,” ungkap Jauhar.

Tes PCR dianggap memiliki akurasi tinggi dalam mendeteksi virus corona penyebab COVID-19. Tes ini lebih populer dengan nama tes swab.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 Kaltim bertambah 5 jadi 59 orang

Baca juga: Pemprov Kaltim potong anggaran untuk Balikpapan hampir Rp250 miliar

Baca juga: 2 orang positif COVID-19 di Kaltim sembuh


Pentingnya RTPCR disebabkan, mungkin saja seseorang dinyatakan negatif COVID-19 saat dilakukan tes cepat (rapid test).

Sebab daya tahan tubuhnya mungkin sedang bagus, namun saat dilakukan tes swab, baru diketahui tubuhnya sudah terinfeksi virus corona.

Sementara Plt. Kepala Dinkes Kaltim, Andi M Ishak menyatakan setelah alat PCR datang, perlu dilakukan quality control dari Litbangkes dengan waktu pengerjaan 2-3 hari.

Mekanismenya Litbangkes akan mengirim sampel ke Samarinda untuk dilakukan tes PCR, jika hasilnya sama berarti layak melaksanakan tes mandiri.

“Insyaa Allah jika sesuai janji kemenkes akhir April cartride alat TCM sudah tersedia maka Kaltim sudah bisa periksa sendiri. Untuk alat PCR VL HIV yang ada di RS AWS Samarinda juga akan di-setup untuk menguji COVID-19 oleh Kemenkes di tahap kedua (bulan Mei) sambil menunggu reagennya,” kata dia.*

Baca juga: DPRD Kaltim minta pemprov tuntaskan data masyarakat terdampak COVID-19

Baca juga: Bantuan APD dan masker Kemenkes ke Kaltim cukup untuk 10 hari

Baca juga: Positif COVID-19 di Kaltim 35 orang