Kiara: Perkuat serapan hasil tangkapan ikan perempuan nelayan
20 April 2020 13:33 WIB
Ilustrasi: Sejumlah nelayan menunggu air surut untuk memancing sumbun (Solen grandis) atau kerang laut di Beting, Muara Kampung Laut, Kuala Jambi, Tanjungjabung Timur, Jambi. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.
Jakarta (ANTARA) - Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) menginginkan berbagai lembaga terkait dapat memperkuat serapan hasil tangkapan ikan perempuan nelayan di berbagai daerah sebagai upaya membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Negara bisa membeli ikan-ikan yang mereka (perempuan nelayan) tangkap," kata Sekjen Kiara Susan Herawati kepada Antara di Jakarta, Senin.
Sekjen Kiara menuturkan hal tersebut terkait pertanyaan kebijakan apa yang seharusnya diperkuat untuk memberdayakan perempuan nelayan, terlebih Selasa (21/4) esok juga diperingati Hari Kartini.
Menurut Susan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai masih jauh dalam memberdayakan perempuan nelayan, apakah itu dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, serta dalam bentuk dukungan modal usaha.
Baca juga: Sulbar latih 1.000 nelayan tingkatkan kualitas tangkapan ikan tuna
"Dalam masa pandemi seperti ini, mereka sangat butuh negara membeli ikan-ikan yang ditangkap nelayan," katanya.
Untuk itu, ujar dia, lembaga seperti Bulog juga harusnya dapat menjadi institusi yang menyerap hasil tangkapan nelayan perempuan .
Sebagaimana diwartakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya penyerapan komoditas perikanan baik yang ditangkap nelayan maupun yang dihasilkan oleh pembudidaya sebagai upaya menjaga ketahanan pangan pada pandemi COVID-19 ini.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, M. Zulficar Mochtar mengungkapkan bahwa salah satu isu perikanan tangkap selama pandemi adalah oversupply atau kelebihan tangkapan ikan di pelabuhan yang mengakibatkan hasil tangkapan ikan tidak terserap.
Baca juga: KKP tekankan pentingnya penyerapan ikan saat pandemi COVID-19
"Negara bisa membeli ikan-ikan yang mereka (perempuan nelayan) tangkap," kata Sekjen Kiara Susan Herawati kepada Antara di Jakarta, Senin.
Sekjen Kiara menuturkan hal tersebut terkait pertanyaan kebijakan apa yang seharusnya diperkuat untuk memberdayakan perempuan nelayan, terlebih Selasa (21/4) esok juga diperingati Hari Kartini.
Menurut Susan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dinilai masih jauh dalam memberdayakan perempuan nelayan, apakah itu dalam bentuk pendidikan dan pelatihan, serta dalam bentuk dukungan modal usaha.
Baca juga: Sulbar latih 1.000 nelayan tingkatkan kualitas tangkapan ikan tuna
"Dalam masa pandemi seperti ini, mereka sangat butuh negara membeli ikan-ikan yang ditangkap nelayan," katanya.
Untuk itu, ujar dia, lembaga seperti Bulog juga harusnya dapat menjadi institusi yang menyerap hasil tangkapan nelayan perempuan .
Sebagaimana diwartakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menekankan pentingnya penyerapan komoditas perikanan baik yang ditangkap nelayan maupun yang dihasilkan oleh pembudidaya sebagai upaya menjaga ketahanan pangan pada pandemi COVID-19 ini.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, M. Zulficar Mochtar mengungkapkan bahwa salah satu isu perikanan tangkap selama pandemi adalah oversupply atau kelebihan tangkapan ikan di pelabuhan yang mengakibatkan hasil tangkapan ikan tidak terserap.
Baca juga: KKP tekankan pentingnya penyerapan ikan saat pandemi COVID-19
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: