Ini tiga skenario capaian realisasi investasi 2020
20 April 2020 13:24 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang Tengah, Bekasi, Jumat (17/4/2020). ANTARA/HO-BKPM/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan ada tiga skenario capaian realisasi investasi, yang disiapkan, menyusul pandemi virus COVID-19.
Dalam paparan melalui konferensi video di Jakarta, Senin, Bahlil menjelaskan pihaknya masih mempelajari beberapa simulasi yang tengah disiapkan.
Namun, hingga saat ini BPKM belum merevisi target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp886,1 triliun.
"Sampai dengan sekarang, BKPM belum melakukan revisi. Kita lagi mempelajari, lagi membuat beberapa simulasi. Simulasi pertama, optimistis itu Rp886 triliun. Tapi, saya pikir itu agak susah untuk kita capai," katanya.
Baca juga: BKPM: Realisasi investasi triwulan I 2020 tumbuh 8 persen
Menurut Bahlil, target optimistis itu akan sulit dicapai lantaran realisasi investasi pada triwulan kedua 2020 dipastikan melambat karena dampak COVID-19.
Skenario berikutnya, lanjut dia, yakni target moderat di angka Rp885 triliun. Dan terakhir, skenario pesimistis di angka Rp817 triliun.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menuturkan berdasarkan perhitungan, jika COVID-19 di Indonesia bisa berakhir pada Mei mendatang, maka capaian realisasi investasi pada triwulan kedua 2020 tidak akan melebihi Rp150 triliun.
Namun, pemerintah akan menggenjot realisasi investasi pada triwulan keempat 2020 agar bisa menutupi pencapaian pada triwulan kedua yang melambat.
Hitungan itu, menurut Bahli, berdasarkan pendekatan terhadap investor dan calon investor yang dilakukan petugas di lapangan untuk mendukung realisasi investasi.
"Tapi kalau seandainya (corona) tidak berakhir Mei, tapi justru bergeser ke Juni atau Juli, saya harus jujur mengatakan bahwa pencapaian realisasi investasi sampai Rp817 triliun pun perlu dikoreksi. Maka, mari kita berdoa COVID-19 berakhir Mei ini," pungkasnya.
Baca juga: Kunjungi Hyundai, Bahlil ingin pastikan investasi sesuai rencana
Baca juga: Meski dihadang COVID-19, Luhut belum akan revisi target investasi
Dalam paparan melalui konferensi video di Jakarta, Senin, Bahlil menjelaskan pihaknya masih mempelajari beberapa simulasi yang tengah disiapkan.
Namun, hingga saat ini BPKM belum merevisi target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp886,1 triliun.
"Sampai dengan sekarang, BKPM belum melakukan revisi. Kita lagi mempelajari, lagi membuat beberapa simulasi. Simulasi pertama, optimistis itu Rp886 triliun. Tapi, saya pikir itu agak susah untuk kita capai," katanya.
Baca juga: BKPM: Realisasi investasi triwulan I 2020 tumbuh 8 persen
Menurut Bahlil, target optimistis itu akan sulit dicapai lantaran realisasi investasi pada triwulan kedua 2020 dipastikan melambat karena dampak COVID-19.
Skenario berikutnya, lanjut dia, yakni target moderat di angka Rp885 triliun. Dan terakhir, skenario pesimistis di angka Rp817 triliun.
Mantan Ketua Umum Hipmi itu menuturkan berdasarkan perhitungan, jika COVID-19 di Indonesia bisa berakhir pada Mei mendatang, maka capaian realisasi investasi pada triwulan kedua 2020 tidak akan melebihi Rp150 triliun.
Namun, pemerintah akan menggenjot realisasi investasi pada triwulan keempat 2020 agar bisa menutupi pencapaian pada triwulan kedua yang melambat.
Hitungan itu, menurut Bahli, berdasarkan pendekatan terhadap investor dan calon investor yang dilakukan petugas di lapangan untuk mendukung realisasi investasi.
"Tapi kalau seandainya (corona) tidak berakhir Mei, tapi justru bergeser ke Juni atau Juli, saya harus jujur mengatakan bahwa pencapaian realisasi investasi sampai Rp817 triliun pun perlu dikoreksi. Maka, mari kita berdoa COVID-19 berakhir Mei ini," pungkasnya.
Baca juga: Kunjungi Hyundai, Bahlil ingin pastikan investasi sesuai rencana
Baca juga: Meski dihadang COVID-19, Luhut belum akan revisi target investasi
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: