Jakart (ANTARA News) - Nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada periode 2008 mencapai 1,4 miliar dolar AS atau Rp14 triliun, kata Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov.

"Ekspor Indonesia terus meningkat, setidaknya naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi dengan ekspor komoditi Rusia ke Indonesia," kata Ivanov di sela-sela malam Apresiasi Puisi dan Lagu Rusia yang diselenggarakan Centre for Dialogue and Cooperation anmong Civilisations (CDCC) di Jakarta, Rabu malam.

Adapun komoditi asal Indonesia yang banyak diekspor ke Rusia umumnya merupakan bahan baku seperti minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), kayu, dan hasil-hasil perkebunan.

Sementara mata dagangan Rusia yang dibawa ke Indonesia adalah perangkat teknologi komunikasi dan bahan kimia untuk keperluan industri.

Ivanov mengatakan, adanya peningkatan nilai ekspor antarkedua negara itu, karena kerja sama bilateral sektor perdagangan semakin terbina.

Mengenai dampak krisis keuangan global terhadap perdagangan kedua negara, diakui sempat terimbas namun tidak terlalu banyak berpengaruh. Buktinya, kegiatan ekspor impor terus berjalan dengan baik, bahkan cenderung mengalami peningkatan.

Untuk pengembangan kerja sama ekonomi, ia mengatakan, pihak swasta Rusia menjajaki penanaman modal (investasi) di wilayah Sumatra yakni Batam (Kepulauan Riau), dan Riau.

"Riau itu potensial untuk pengembangan kerja sama di sektor perkebunan, sedangkan Batam di sektor industri," katanya.(*)