Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Miranda S. Goeltom mengatakan bank sentral tIdak `memakai kacamata` dalam melihat perkembangan inflasi.

"Menyikapi inflasi 2010 yang kemungkinan lebih tinggi, kami tetap menjaga kebijakan moneter itu tidak bersifat narrow, dalam melihatnya tidak berkacamata kuda, kita lebih melihat jauh ke depan, karena kami perkirakan inflasi 2010 lebih tinggi dari 2009," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu.

Ia mengatakan, pada 2009, tekanan inflasi mereda seiring perlambatan ekonomi, namun pada 2010 kemungkinan inflasi tertekan kembali karena ekonomi pulih kembali.

Hal in terutama akibat dengan meningkatnya permintaan sebagai dampak dari stimulus ekonomi yang dilakukan berbagai negara.

"Bila mengamsumsikan ekonomi dunia mulai membaik, mungkin dalam periode berbeda-beda, mungkin Indonesia lebih awal pada 2010, sedangkan dunia pada kuartal III 2010," katanya.

Ia menambahkan tekanan inflasi terutama berasal dari harga komoditas yang diperkirakan semakin meningkat pada 2010 dalam kisaran 5-6 persen di mana nilai tengahnya adalah lima plus minus satu persen.

Ia menambahkan, meski inflasi naik lagi namun tekanannya tidak akan terlalu kuat mengingat pemulihan masih dalam tahap dini.

Untuk 2009 inflasi yakin berada pada sekitar 5 persen, demikian Miranda.(*)