London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, Rabu mengecam pembunuhan seorang sandera Inggris di Sahara oleh kelompok Al Qaida Afrika sebagai tindakan barbar.
"Kami punya alasan kuat untuk meyakini bahwa warga Inggris, Edwin Dyer, itu telah dibunuh oleh kelompok Al Qaida di Mali. Saya mengutuk bahwa tindakan ini aksi barbar dari terorisme," kata Brown dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters.
Kelompok itu mengatakan, pihaknya akan membunuh Dyer jika pemerintah Inggris tidak membebaskan Abu Qatada, seorang Islamist berkebangsaan Jordania yang dijebloskan di penjara di Inggris.
Kelompok itu mengatakan dalam pernyataannya pada satu laman Internet yang digunakan oleh kelompok-kelompok jaringan Al Qaida, bahwa pihaknya telah membunuh Dyer pada 31 Mei, setelah dua kali batas waktu untuk memenuhi permintaan itu berakhir.
Brown mengatakan, pembunuhan mengukuhkan komitmen Inggris untuk berkonfrontasi dengan terorisme.
"Hal itu memperkuat tekad kami yang tak pernah tunduk untuk memenuhi tuntutan teroris, ataupun membayar uang tebusan yang diminta."
Saya ingin orang yang akan melakukan teror terhadap warga Inggris untuk mengetahui, bahwa kami dan para sekutu kami akan menghadapi mereka dengan keras, dan bahwa mereka akan menemui keadilan atas sikap mereka," katanya.
"Saya telah secara berkala membahas kasus ini dengan presiden Mali - dia tahu bahwa dia akan mendapat dukungan dalam membasmi Al Qaida dari negaranya."
Abu Qatada, disebut oleh seorang hakim Spanyol sebagai orang tangan-kanan pemimpin jaringan Osama bin Laden di Eropa, telah berada di Inggris sejak tahun 2005. Dia membantah bahwa dia anggota dari kelompok itu.
Inggris menyebutnya sebagai seorang `teroris penting internasional`, namun mengatakan, pihaknya tak cukup bukti untuk membawanya ke pengadilan.
Inggris juga mengatakan ingin mendeportasinya ke keamanan nasional angkatan darat, namun para hakim Mahkamah Banding memutuskan tahun lalu, bahwa dia tidak akan menghadapi pengadilan yang jujur di Jordania.(*)
Brown Kecam Al Qaida
3 Juni 2009 14:59 WIB
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Tags: