Saham-saham di China berakhir naik, ditopang data ekonomi kuartal I
17 April 2020 17:28 WIB
Ilustrasi: Para investor memantau pergerakan saham di rumah pialang di Beijing, China (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo)
Beijing (ANTARA) - Saham-saham di China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat, setelah negara itu melaporkan data ekonomi untuk kuartal pertama 2020, yang menyusut, namun lebih baik dari yang diperkirakan. Indikator utama Indeks Komposit Shanghai naik 0,66 persen menjadi ditutup pada 2.838,49 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen di bursa kedua China berakhir 0,55 persen lebih tinggi pada 10.527,99 poin.
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 740,3 miliar yuan (sekitar 104,7 miliar dolar AS), meningkat dari 595 miliar yuan (sekitar 84,14 miliar dolar AS) pada hari perdagangan sebelumnya.
Jumlah saham turun melebihi yang naik, sebanyak 786 saham terhadap 613 saham di bursa Shanghai dan 1.233 saham terhadap 877 saham di bursa Shenzhen.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melambung, terkerek kabar positif obat Corona
Saham-saham kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi udara mencatat kinerja yang kuat, dengan saham HNA Innovation Co Ltd melihat kenaikan harga sahamnya pada batas harian 10 persen menjadi 2,3 yuan per saham.
Perusahaan-perusahaan di industri pemuliaan dan e-commerce medis memimpin kerugian.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, bertambah 0,62 persen menjadi ditutup pada 2.020,77 poin.
Baca juga: Bursa Saham Tokyo naik tajam, ditopang harapan ekonomi AS dibuka lagi
Sedikit kenaikan terjadi setelah negara itu melaporkan data PDB yang berkontraksi 6,8 persen secara tahun ke tahun pada kuartal pertama, mengungkapkan untuk pertama kalinya dampak jangka pendek pandemi COVID-19 pada ekonomi utama.
Perkembangan ekonomi dan sosial negara itu menyaksikan stabilitas secara keseluruhan di kuartal pertama, Biro Statistik Nasional mengatakan pada konferensi pers, sementara mengakui bahwa wabah COVID-19 telah menjadi ujian yang berat.
Ekonomi memiliki potensi pertumbuhan dan ruang untuk penyesuaian kebijakan, serta tren pemulihan yang berkelanjutan diharapkan untuk kuartal kedua dan semester kedua tahun ini, kata Wen Bin, Kepala Peneliti China Minsheng Bank.
CITIC Securities mencatat bahwa realokasi dana luar negeri, masuknya modal industri dan pemulihan ekonomi domestik akan bersama-sama mendorong pasar naik pada kuartal kedua.
Baca juga: Saham Aussie berakhir melonjak, Indeks ASX 200 naik 1,31 persen
Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 740,3 miliar yuan (sekitar 104,7 miliar dolar AS), meningkat dari 595 miliar yuan (sekitar 84,14 miliar dolar AS) pada hari perdagangan sebelumnya.
Jumlah saham turun melebihi yang naik, sebanyak 786 saham terhadap 613 saham di bursa Shanghai dan 1.233 saham terhadap 877 saham di bursa Shenzhen.
Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melambung, terkerek kabar positif obat Corona
Saham-saham kereta api berkecepatan tinggi dan transportasi udara mencatat kinerja yang kuat, dengan saham HNA Innovation Co Ltd melihat kenaikan harga sahamnya pada batas harian 10 persen menjadi 2,3 yuan per saham.
Perusahaan-perusahaan di industri pemuliaan dan e-commerce medis memimpin kerugian.
Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, bertambah 0,62 persen menjadi ditutup pada 2.020,77 poin.
Baca juga: Bursa Saham Tokyo naik tajam, ditopang harapan ekonomi AS dibuka lagi
Sedikit kenaikan terjadi setelah negara itu melaporkan data PDB yang berkontraksi 6,8 persen secara tahun ke tahun pada kuartal pertama, mengungkapkan untuk pertama kalinya dampak jangka pendek pandemi COVID-19 pada ekonomi utama.
Perkembangan ekonomi dan sosial negara itu menyaksikan stabilitas secara keseluruhan di kuartal pertama, Biro Statistik Nasional mengatakan pada konferensi pers, sementara mengakui bahwa wabah COVID-19 telah menjadi ujian yang berat.
Ekonomi memiliki potensi pertumbuhan dan ruang untuk penyesuaian kebijakan, serta tren pemulihan yang berkelanjutan diharapkan untuk kuartal kedua dan semester kedua tahun ini, kata Wen Bin, Kepala Peneliti China Minsheng Bank.
CITIC Securities mencatat bahwa realokasi dana luar negeri, masuknya modal industri dan pemulihan ekonomi domestik akan bersama-sama mendorong pasar naik pada kuartal kedua.
Baca juga: Saham Aussie berakhir melonjak, Indeks ASX 200 naik 1,31 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: