Kuala Lumpur (ANTARA News) - Manohara Odelia Pinot dan ibunya Deasy
Fajriah ditantang untuk membuat laporan polisi dan membuat visum untuk
membuktikan tuduhan kekerasan oleh suaminya, Tengku Muhammad Fakhry
Petra.
"Saya akan memberikan jaminan seutuhnya jika ibu deasy
dan Manohara mau membuat laporan di kepolisian Malaysia. Silakan saja.
Kami menjamin tidak akan terjadi apa-apa. Kami pun ingin keadilan,"
kata Mohd Soberi Safii, sahabat Tengku Muhammad Fakhry di Kuala Lumpur,
Senin.
Soberi yang mengaku sahabat Fakhry, berada di Singapura ketika Manohara
akan pulang ke Indonesia. Dia juga mengaku tahu awal jumpa suami-istri
itu, masa pacaran, pernikahan hingga kasus di Jeddah, Arab Saudi.
"Jika ingin buat laporan polisi dan visum di Indonesia juga silakan.
Tapi tolong temui dokter spesialis sehingga hasil visum tidak
diragukan," kata Soberi.
"Manohara pernah bilang ke pers Indonesia bahwa dia pernah tunjukkan
foto luka-luka akibat disiksa suaminya. Coba sebutkan nama polisi dan
di kantor polisi mana. Kami akan bantu perintahkan polisi itu untuk
melakukan penyidikan. Kami tidak terima jika mereka melecehkan polisi
Malaysia dengan tidak menanggapi laporan itu," kata Soberi dengan nada
agak tinggi.
Kepada pers Indonesia, ia membantah bahwa Manohara kabur dari suaminya.
"Tidak betul dia kabur. Yang betul adalah Tengku Muhamad Fakhry
mengijinkan Manohara ke Indonesia setelah ada perundingan antara
pemerintah Indonesia dan Amerika yang diwakili oleh pihak kedutaan
masing-masing di Singapura.
Soberi menceritakan kronologis versi Kesultanan Kelantan. Deasy datang ke Royal Palace Hotel untuk bertemu dengan istri Sultan,
setelah itu Deasy membesuk Sultan Kelantan yang sedang dirawat di rumah
sakit Singapura.
"Oleh istri Sultan, Deasy diijinkan naik ke Lantai tiga tempat keluarga Sultan Kelantan menginap," tutur dia.
Saat di lantai tiga, Deasy bukannya bertemu dengan istri Sultan tapi
bertemu dengan Manohara di kamar 314 dan pintu kamar itu dikunci sejak
jam 21 hingga 3 pagi.
Deasy juga membawa perwakilan kedutaan Amerika, Indonesia dan
kepolisian Singapura. Setelah perundingan, Manohara diperbolehkan pergi
ke Indonesia."Jadi tiada halangan," tegas Soberi.
Ketika ditanya, apakah Tengku Fakhry akan menceraikan Manohara, dia menjawab hal itu terserah kepada Manohara.
"Jika Manohara menuntut cerai silakan, tapi jika ingin kembali juga
silahkan karena tengku ini sangat mencintai Manohara. Tidak mungkin dia
mengajukan cerai," katanya.(*)
Manohara Ditantang Buat Visum
1 Juni 2009 18:38 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: