Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggaran Olimpiade Tokyo disarankan cermat menentukan skala prioritas guna memangkas biaya yang bisa membengkak menyusul penundaan pesta olahraga akbar itu ke tahun depan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Koordinasi Komite Olimpiade Internasional (IOC) John Coates selepas rapat virtual dengan panpel Olimpiade Tokyo pada Kamis.

Baca juga: Olimpiade ditunda, Jepang tanyakan siapa yang bayar biaya penangguhan

"Kami akan menimbang semua peluang untuk mengoptimalkan dan menyederhanakan lingkup serta tingkatan layanan selama penyelenggaraan, serta mengurangi anggaran tambahan yang mungkin muncul karena penundaan," kata Coates dilansir Reuters.

"Semua layanan untuk atlet tetap sama, tetapi mungkin ada beberapa aspek dari Olimpiade yang bisa ditinjau dan ditentukan mana yang harus ada dan mana yang baik jika ada," ujarnya menambahkan.

Berbagai perubahan terkait arena, akomodasi, periklanan ataupun pengemasan dari Olimpiade Tokyo harus dinegosiasikan.

Baca juga: Olimpian turun tangan rawat pasien COVID-19 di garda terdepan

Olimpiade Tokyo diperkirakan menghabiskan 12,35 miliar dolar AS sebelum keputusan penundaan, keputusan yang menurut Presiden IOC Thomas Bach bakal menimbulkan biaya tambahan ratuhan juta dolar AS.

"Apakah perlu kita mengurangi akomodasi bagi sponsor, pemilik hak siar dan komite olimpiade nasional? Kita perlu bertanya ke mereka," ujar Coates.

Olimpiade Tokyo sedianya digelar pada musim panas ini, tetapi akhirnya diputuskan ditunda setahun ke depan untuk dilangsungkan pada 23 Juli s.d. 8 Agustus 2021.

Baca juga: FIBA undur jadwal sejumlah turnamen basket akibat penundaan Olimpiade
Baca juga: IOC tetapkan batas waktu periode kualifikasi pada 29 Juni 2021
Baca juga: Anthony sikapi pergeseran Olimpiade Tokyo dengan santai