Bulu tangkis
Anthony sikapi pergeseran Olimpiade Tokyo dengan santai
16 April 2020 19:35 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia Lee Zii Jia dalam pertandingan babak final Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Minggu (16/2/2020). Anthony menang dengan skor 22-20 dan 21-16 sehingga tim putra Indonesia sementara unggul 1-0 atas Malaysia. ANTARA FOTO/HUMAS PBSI/Nafi/APP/foc. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi salah satu kandidat di Olimpiade Tokyo 2020, mengaku tak ambil pusing dengan keputusan pengunduran jadwal ajang olahraga terakbar tersebut.
Anthony, yang berpeluang melangkah ke olimpiade bersama Jonatan Christie, mengaku penundaan olimpiade menjadi tahun 2021 tidak menyurutkan semangat atlet asal Cimahi Jawa Barat itu.
"Tidak mau memikirkan puncak performanya sudah lewat atau bagaimana, tidak ingin seperti itu. Saya coba ambil positifnya aja, malah ada kesempatan dan waktu lagi untuk persiapan," tutur Anthony dalam laporan tertulis PP PBSI, Kamis.
Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan dilangsungkan pada Juli 2021. Namun sesuai pengumuman dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), meski olimpiade diundur satu tahun namun agenda ini tetap akan bertajuk Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, pebulu tangkis peringkat enam dunia ini tengah menjalani masa karantina di tertutup di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur dan tak bisa menjalankan latihan normal hingga akhir bulan Mei 2020.
Meskipun demikian, Anthony mencoba tetap disiplin menjaga kebugaran tubuhnya dengan latihan kebugaran ringan seperti jogging.
"Sebetulnya balik ke atletnya masing-masing, meskipun tidak bisa latihan tetap harus tanggung jawab dengan kondisinya. Tetap sempatkan untuk bergerak, jaga kondisi, tapi mungkin intensitasnya tidak bisa sama seperti biasanya. Setidaknya stamina jangan sampai drop," kata Anthony.
Meski tak menjalani latihan rutin di pelatnas, ia juga tidak bisa menghabiskan waktu dengan keluarganya karena wabah SARS-CoV-2 yang masih mengancam.
"Kalau kumpul sama keluarga, misalnya situasinya mendukung sih tidak apa-apa karena jarang ketemu. Tapi kan kondisinya begini, tidak seperti liburan panjang, kalau liburan senang sekali bisa lama di rumah," tutur pemain asal klub SGS PLN Bandung ini menjelaskan.
Anthony, yang berpeluang melangkah ke olimpiade bersama Jonatan Christie, mengaku penundaan olimpiade menjadi tahun 2021 tidak menyurutkan semangat atlet asal Cimahi Jawa Barat itu.
"Tidak mau memikirkan puncak performanya sudah lewat atau bagaimana, tidak ingin seperti itu. Saya coba ambil positifnya aja, malah ada kesempatan dan waktu lagi untuk persiapan," tutur Anthony dalam laporan tertulis PP PBSI, Kamis.
Olimpiade Tokyo 2020 rencananya akan dilangsungkan pada Juli 2021. Namun sesuai pengumuman dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), meski olimpiade diundur satu tahun namun agenda ini tetap akan bertajuk Olimpiade Tokyo 2020.
Saat ini, pebulu tangkis peringkat enam dunia ini tengah menjalani masa karantina di tertutup di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur dan tak bisa menjalankan latihan normal hingga akhir bulan Mei 2020.
Meskipun demikian, Anthony mencoba tetap disiplin menjaga kebugaran tubuhnya dengan latihan kebugaran ringan seperti jogging.
"Sebetulnya balik ke atletnya masing-masing, meskipun tidak bisa latihan tetap harus tanggung jawab dengan kondisinya. Tetap sempatkan untuk bergerak, jaga kondisi, tapi mungkin intensitasnya tidak bisa sama seperti biasanya. Setidaknya stamina jangan sampai drop," kata Anthony.
Meski tak menjalani latihan rutin di pelatnas, ia juga tidak bisa menghabiskan waktu dengan keluarganya karena wabah SARS-CoV-2 yang masih mengancam.
"Kalau kumpul sama keluarga, misalnya situasinya mendukung sih tidak apa-apa karena jarang ketemu. Tapi kan kondisinya begini, tidak seperti liburan panjang, kalau liburan senang sekali bisa lama di rumah," tutur pemain asal klub SGS PLN Bandung ini menjelaskan.
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: