Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 11 proyek diusulkan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam Rapat Koordinasi Finalisasi Daftar Usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digelar secara virtual, Rabu (15/4), yang juga dihadiri antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Plt Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menjelaskan pihaknya telah berkomunikasi dengan Komisi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) terkait usulan sejumlah proyek yang dapat memenuhi kriteria PSN.

Evaluasi dilakukan dengan pertimbangan dari segi pendanaan, aspek kemampuan investor, dampak terhadap perekonomian, dan aspek tata ruang.

"Usulan pertama adalah Kawasan Industri Pulau Obi. Jumlah tenaga kerja asal Indonesia sebesar 1.978 orang. Saat ini telah memiliki desain smelter RKEF tahap 2 dengan estimasi investasi sekitar 800 juta dolar AS," jelasnya.

Seto menjelaskan dalam kawasan tersebut telah terdapat Smelter RKEF tahap 1 yang telah beroperasi sejak tahun 2016. Ia menekankan investor mayoritas pada proyek ini berasal dari dalam negeri yaitu Grup Harita.

Baca juga: Gubernur minta menteri menambah proyek strategis nasional di Aceh

"Namun pembangunan yang signifikan adalah Smelter HPAL (High Pressure Acid Leaching), pembangunan sudah hampir selesai, diperkirakan kuartal ketiga 2020 akan beroperasi. Produk smelter ini adalah MHP (bahan Katoda Lithium Battery), nikel sulfat, dan kobalt sulfat. Nilai investasi smelter ini diperkirakan sekitar 1 miliar dolar AS," terangnya.

Usulan kedua, lanjut Seto, yaitu Weda Bay Industrial Park yang rencananya peresmian operasi untuk smelter bisa dilakukan April ini, namun terkendala COVID-19. "Rencana total investasi tahun ini sekitar 4 miliar-5 miliar dolar AS," tambahnya.

Seto menjelaskan pangsa ekspor dari tahap 1 proyek tersebut sudah cukup signifikan yaitu diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS pada 2024 mendatang.

"Dua kawasan industri ini yang sudah masuk dalam kategori yang dapat dipertimbangkan dalam PSN. Jika berkenan, keduanya ini akan kami mintakan untuk dilengkapi kekurangannya untuk kemudian masuk dalam daftar proyek PSN," lanjutnya.

Lebih lanjut, Seto menjelaskan terdapat sembilan usulan proyek lain yang telah dievaluasi untuk memastikan investor yang berinvestasi di proyek tersebut memiliki kemampuan finansial dan eksekusi untuk mewujudkan proyek dan bisa selesai sebelum 2024.

Kesembilan proyek tersebut terdiri dari enam proyek terkait smelter, satu proyek pengolahan batu bara menjadi methanol di Kalimantan Timur, proyek kawasan industri methanol, dan pembangunan jalur tol Kediri-Tulungagung.

Baca juga: 10 proyek keluar dari daftar Proyek Strategis Nasional, ini sebabnya