PDIP dorong program padat karya
16 April 2020 12:05 WIB
Dokumentasi - Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Banten, di kantor DPD PDIP Banten, di Kota Serang, Sabtu (14/3/2020). ANTARA/HO-PDI Perjuangan.
Jakarta (ANTARA) - PDI Perjuangan mendorong adanya program padat karya dan membuka lapangan kerja kepada masyarakat untuk mengantisipasi masyarakat yang terkena PHK akibat wabah COVID-19.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, menyampaikan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader partai, khususnya yang menjadi kepala daerah dan pimpinan Dewan, untuk menyiapkan langkah menghadapi ancaman PHK akibat COVID-19.
"Ibu Megawati memerintahkan seluruh kader Partai, para kepala daerah, dan para pimpinan dewan dari Partai untuk menaruh perhatian ekstra pada upaya mengatasi PHK, menciptakan lapangan kerja bagi rakyat," kata Hasto.
Baca juga: PDIP Surabaya bagikan paket beras ke warga di lima kecamatan
Baca juga: PDIP DKI diminta terlibat aktif dalam perangi COVID-19
Dalam situasi seperti ini sektor pangan harus digenjot melalui gerakan menanam tanaman apapun yang bisa dimakan, ujar Hasto, melanjutkan perintah Megawati.
Selain itu, para kepala daerah dari PDI Perjuangan diminta merealokasi anggaran dan mendorong program padat karya dengan tetap memenuhi seluruh ketentuan guna mencegah penularan COVID-19.
"Dalam teleconference kelima yang dipimpin Ibu Megawati, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah melaporkan realokasi anggaran sebesar Rp 110 miliar. Demikian juga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah melakukan realokasi anggaran sehingga tersedia sekitar Rp300 miliar untuk penanggulangan dampak COVID-19, termasuk program cipta kerja," ujar Hasto.
Ancaman gelombang PHK akibat COVID-19 harus diantisipasi karena Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO, memperkirakan 1,25 miliar orang pekerja di dunia terdampak parah COVID-19 dan dibayangi ancaman PHK.
"Kami berharap krisis COVID-19 ini tidak meluas. Tapi kami antisipasi jika terjadi gelombang PHK," kata Hasto.
Menurut Hasto, gotong royong kader PDI Perjuangan diwujudkan para kader dengan banyak hal, mulai dari aktif menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus, menyediakan alat pendukung kesehatan gratis, mempekerjakan korban PHK membuat masker untuk rakyat, hingga mendirikan dapur umum dan membagikan makanan gratis.
Baca juga: PDIP Kalteng : Pengumuman rekomendasi calon kepala daerah ditunda
Bahkan, kader PDI Perjuangan yang menjabat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengubah rumah dinasnya menjadi ruang isolasi untuk mengatasi corona.
"Sesuai perintah Ibu Megawati untuk mengutamakan kepentingan rakyat, kepala daerah yang kami usung menyediakan jaring pengaman untuk rakyat yang penghasilannya berkurang akibat wabah ini," tutur Hasto.
Berdasarkan analisa IMF serta Bank Dunia, krisis COVID-19 ini adalah pukulan telak untuk pertumbuhan ekonomi dunia.
Presiden Joko Widodo bahkan sudah menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini tidak akan tercapai karena dilanda COVID-19.
"Sejarah mencatat kita bisa melalui banyak ujian berat. Dan, ujian kali ini bisa kita lalui dengan gotong royong, semangat berdikari, saling membantu rakyat yang kesulitan," tutur Hasto.
Baca juga: Politik kemarin, Jokowi tak bagikan sembako hingga PDIP soal Paskah
Baca juga: PDIP Surabaya: Jadikan Hari Raya Paskah penguat solidaritas sosial
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, menyampaikan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memerintahkan seluruh kader partai, khususnya yang menjadi kepala daerah dan pimpinan Dewan, untuk menyiapkan langkah menghadapi ancaman PHK akibat COVID-19.
"Ibu Megawati memerintahkan seluruh kader Partai, para kepala daerah, dan para pimpinan dewan dari Partai untuk menaruh perhatian ekstra pada upaya mengatasi PHK, menciptakan lapangan kerja bagi rakyat," kata Hasto.
Baca juga: PDIP Surabaya bagikan paket beras ke warga di lima kecamatan
Baca juga: PDIP DKI diminta terlibat aktif dalam perangi COVID-19
Dalam situasi seperti ini sektor pangan harus digenjot melalui gerakan menanam tanaman apapun yang bisa dimakan, ujar Hasto, melanjutkan perintah Megawati.
Selain itu, para kepala daerah dari PDI Perjuangan diminta merealokasi anggaran dan mendorong program padat karya dengan tetap memenuhi seluruh ketentuan guna mencegah penularan COVID-19.
"Dalam teleconference kelima yang dipimpin Ibu Megawati, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, telah melaporkan realokasi anggaran sebesar Rp 110 miliar. Demikian juga Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas telah melakukan realokasi anggaran sehingga tersedia sekitar Rp300 miliar untuk penanggulangan dampak COVID-19, termasuk program cipta kerja," ujar Hasto.
Ancaman gelombang PHK akibat COVID-19 harus diantisipasi karena Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO, memperkirakan 1,25 miliar orang pekerja di dunia terdampak parah COVID-19 dan dibayangi ancaman PHK.
"Kami berharap krisis COVID-19 ini tidak meluas. Tapi kami antisipasi jika terjadi gelombang PHK," kata Hasto.
Menurut Hasto, gotong royong kader PDI Perjuangan diwujudkan para kader dengan banyak hal, mulai dari aktif menyosialisasikan pencegahan penyebaran virus, menyediakan alat pendukung kesehatan gratis, mempekerjakan korban PHK membuat masker untuk rakyat, hingga mendirikan dapur umum dan membagikan makanan gratis.
Baca juga: PDIP Kalteng : Pengumuman rekomendasi calon kepala daerah ditunda
Bahkan, kader PDI Perjuangan yang menjabat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengubah rumah dinasnya menjadi ruang isolasi untuk mengatasi corona.
"Sesuai perintah Ibu Megawati untuk mengutamakan kepentingan rakyat, kepala daerah yang kami usung menyediakan jaring pengaman untuk rakyat yang penghasilannya berkurang akibat wabah ini," tutur Hasto.
Berdasarkan analisa IMF serta Bank Dunia, krisis COVID-19 ini adalah pukulan telak untuk pertumbuhan ekonomi dunia.
Presiden Joko Widodo bahkan sudah menyampaikan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini tidak akan tercapai karena dilanda COVID-19.
"Sejarah mencatat kita bisa melalui banyak ujian berat. Dan, ujian kali ini bisa kita lalui dengan gotong royong, semangat berdikari, saling membantu rakyat yang kesulitan," tutur Hasto.
Baca juga: Politik kemarin, Jokowi tak bagikan sembako hingga PDIP soal Paskah
Baca juga: PDIP Surabaya: Jadikan Hari Raya Paskah penguat solidaritas sosial
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: