Pemkot Magelang: ASN gerakkan kesadaran warga atas bahaya COVID-19
16 April 2020 09:45 WIB
Ketua PMI Kota Magelang Sumartono (kiri) secara simbolis menyerahkan pakaian hazmat kepada petugas pemakaman, Rabu (15/4/2020). (ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang)
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang meminta para aparatur sipil negara untuk menjadi penggerak upaya-upaya penguatan kesadaran warga atas bahaya virus corona jenis baru (COVID-19) sehingga secara bersama-sama melakukan pencegahan dan penanganannya.
"Para ASN, TNI, dan Polri menjadi motor penggerak kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19," kata Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Joko Budiyono dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan upaya secara masif dilakukan pemkot dan jajarannya, termasuk TNI dan Polri, bersama berbagai elemen warga setempat lainnya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran pandemi virus tersebut.
Ia mengharapkan masyarakat secara disiplin mengikuti berbagai anjuran pemerintah terkait dengan pencegahan penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Berbagai program bantuan dan penanganan pandemi dilakukan pemkot setempat secara berkelanjutan, termasuk dalam waktu dekat menambah bantuan peralatan penyemprotan disinfektan dan cairan disinfektan kepada setiap kelurahan. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan.
"Masing-masing kelurahan kita berikan tiga unit alat penyemprotan, termasuk APD (Alat Pelindung Diri), masker, dan cairan disinfektan kita siapkan berapa pun yang dibutuhkan," ujar Joko.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang juga menyalurkan bantuan APD berupa pakaian hazmat (hazardous material) kepada tenaga pemakaman di daerah itu untuk digunakan ketika mereka bertugas menguburkan jenazah pasien terkait dengan COVID-19.
Baca juga: Satu lagi warga Kabupaten Magelang sembuh dari COVID-19
Secara simbolis, penyerahan bantuan itu dilakukan di sela Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di Aula Adipura Kencana, kompleks Kantor Wali Kota Magelang, Rabu (15/4)
"Jumlah pakaian hamzat untuk tenaga pemakaman sebanyak 25 buah dan masker 60 buah, bagi tenaga pemakaman jenazah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ataupun positif virus corona," kata Ketua PMI Kota Magelang Sumartono.
Pihaknya juga menyalurkan 35 pakaian hazmat dan 3.740 masker kain kepada 17 kelurahan se-Kota Magelang.
"Masing-masing kelurahan mendapat lima pakaian hazmat dan 220 masker. Bantuan ini untuk petugas jika ada penanganan PDP maupun ketika hendak melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan bantuan masker kepada kelurahan-kelurahan itu, sekaligus untuk mendukung gerakan pemakaian masker warga saat keluar rumah yang dicanangkan pemerintah dalam rangka upaya pencegahan penyebaran virus corona.
PMI Kota Magelang juga memberi perhatian kepada tenaga medis yang bertugas di RSUD Tidar Kota Magelang, antara lain melalui penyaluran sekitar 1.000 sarung tangan medis (hanscoon) kepada mereka.
"Kami akan segera salurkan 1.000 sarung tangan medis untuk tenaga medis di RSUD Tidar Kota Magelang," kata Sumartono.
Baca juga: Cegah COVID-19, Wali Kota Magelang pimpin penyemprotan disinfektan
"Para ASN, TNI, dan Polri menjadi motor penggerak kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19," kata Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Joko Budiyono dalam keterangan tertulis di Magelang, Kamis.
Ia mengatakan upaya secara masif dilakukan pemkot dan jajarannya, termasuk TNI dan Polri, bersama berbagai elemen warga setempat lainnya untuk mencegah dan menghentikan penyebaran pandemi virus tersebut.
Ia mengharapkan masyarakat secara disiplin mengikuti berbagai anjuran pemerintah terkait dengan pencegahan penyebaran COVID-19 di daerah itu.
Berbagai program bantuan dan penanganan pandemi dilakukan pemkot setempat secara berkelanjutan, termasuk dalam waktu dekat menambah bantuan peralatan penyemprotan disinfektan dan cairan disinfektan kepada setiap kelurahan. Kota Magelang meliputi tiga kecamatan dan 17 kelurahan.
"Masing-masing kelurahan kita berikan tiga unit alat penyemprotan, termasuk APD (Alat Pelindung Diri), masker, dan cairan disinfektan kita siapkan berapa pun yang dibutuhkan," ujar Joko.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang juga menyalurkan bantuan APD berupa pakaian hazmat (hazardous material) kepada tenaga pemakaman di daerah itu untuk digunakan ketika mereka bertugas menguburkan jenazah pasien terkait dengan COVID-19.
Baca juga: Satu lagi warga Kabupaten Magelang sembuh dari COVID-19
Secara simbolis, penyerahan bantuan itu dilakukan di sela Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di Aula Adipura Kencana, kompleks Kantor Wali Kota Magelang, Rabu (15/4)
"Jumlah pakaian hamzat untuk tenaga pemakaman sebanyak 25 buah dan masker 60 buah, bagi tenaga pemakaman jenazah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ataupun positif virus corona," kata Ketua PMI Kota Magelang Sumartono.
Pihaknya juga menyalurkan 35 pakaian hazmat dan 3.740 masker kain kepada 17 kelurahan se-Kota Magelang.
"Masing-masing kelurahan mendapat lima pakaian hazmat dan 220 masker. Bantuan ini untuk petugas jika ada penanganan PDP maupun ketika hendak melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah masing-masing," katanya.
Ia menjelaskan bantuan masker kepada kelurahan-kelurahan itu, sekaligus untuk mendukung gerakan pemakaian masker warga saat keluar rumah yang dicanangkan pemerintah dalam rangka upaya pencegahan penyebaran virus corona.
PMI Kota Magelang juga memberi perhatian kepada tenaga medis yang bertugas di RSUD Tidar Kota Magelang, antara lain melalui penyaluran sekitar 1.000 sarung tangan medis (hanscoon) kepada mereka.
"Kami akan segera salurkan 1.000 sarung tangan medis untuk tenaga medis di RSUD Tidar Kota Magelang," kata Sumartono.
Baca juga: Cegah COVID-19, Wali Kota Magelang pimpin penyemprotan disinfektan
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: