PSBB Bekasi, aktivitas pelaju dengan KRL berjalan normal
15 April 2020 10:42 WIB
Suasana gerbong KRL Commuterline rute Bekasi-Jakarta di hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar Kota Bekasi guna menekan penularan COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Jumlah penumpang dalam KRL Commuterline dibatasi maksimal 60 orang dalam gerbong untuk menerapkan jaga jarak fisik selama pandemi COVID-19. (ANTARA/Virna P Setyorini)
Bekasi (ANTARA) - Aktivitas pelaju KRL Commuterline rute Bekasi-Jakarta berjalan normal pada hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi.
Berdasarkan pantauan di Bekasi, Rabu, aktivitas pelaju dari Kota Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya sekitar pukul 7.30 WIB hingga pukul 09.35 WIB tetap terlihat di sejumlah stasiun yang dilintasi KRL, meski tidak seramai saat pandemi COVID-19 belum terjadi.
Leolita, warga Bekasi Barat, mengaku tetap melaju dari Bekasi menuju Ibu Kota karena harus bekerja. Perusahaan jasa layanan kargo tempat dirinya bekerja tetap beroperasi saat PSBB DKI Jakarta berjalan.
“Memang enggak sehari masuk sehari libur. Sebenarnya takut juga sih (tertular), tapi mau gimana,” ujar Leolita yang mengaku tahu PSBB Kota Bekasi sudah berlaku.
Baca juga: Wali Kota Bekasi tinjau 6 titik PSBB
Baca juga: PSBB perdana di Kota Bekasi hanya untuk kendaraan masuk wilayah
Baca juga: Perjalanan kereta pagi dari Stasiun Bekasi tidak terpengaruh PSBB
Selain perusahaannya menerapkan sistem bergantian kerja, menurut Leolita, karyawan juga dipulangkan lebih cepat. “Kalau biasanya pulang jam lima sore, sekarang jam empat sudah pulang sih”.
Sementara itu, Hidayat, petugas kebersihan Stasiun Gondangdia mengatakan jumlah penumpang yang melaju dari Kota Bekasi, Depok maupun Bogor hari ini normal. Tetap ramai pada jam berangkat kantor.
“Normal sih tadi. Ramainya tadi sekitar jam tujuh, tapi setelahnya sudah enggak terlalu. Biasanya nanti jam enam sore ramai lagi,” ujar dia.
KRL Commuterline menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dengan memberikan tanda silang di kursi-kursi dalam gerbong yang tidak boleh diduduki penumpang KRL, memberikan garis-garis batas berwarna merah yang berjarak untuk berdiri.
Selain itu, disediakan pula wastafel beserta sabun di setiap stasiun untuk memudahkan penumpang rutin mencuci tangannya. Sementara petugas keamanan selalu mengecek suhu tubuh calon penumpang yang hendak menggunakan transportasi publik massal tersebut.
Tidak terlihat penumpukan penumpang maupun antrian panjang di setiap stasiun pemberhentian rute KRL Commuterline Bekasi-Jakarta pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.56 WIB di hari pertama penerapan PSBB Kota Bekasi. Jumlah penumpang pun dibatasi maksimal 60 orang per gerbong, dan terpantau tidak melebihi angka tersebut.
Petugas kebersihan di dalam KRL Commuterline juga terlihat rutin mengepel lantai dengan cairan disinfektan. Sementara petugas informasi selalu mengingatkan pelaju dengan KRL menjaga jarak fisik satu dengan lainnya dan menggunakan masker.*
Baca juga: Kabupaten Bekasi terapkan PSBB 14 hari mulai Rabu (15/4)
Baca juga: Enam kecamatan zona merah Covid-19 Bekasi terapkan PSBB maksimal
Baca juga: Gubernur Jabar setujui PSBB maksimal di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi
Berdasarkan pantauan di Bekasi, Rabu, aktivitas pelaju dari Kota Bekasi menuju Jakarta dan sebaliknya sekitar pukul 7.30 WIB hingga pukul 09.35 WIB tetap terlihat di sejumlah stasiun yang dilintasi KRL, meski tidak seramai saat pandemi COVID-19 belum terjadi.
Leolita, warga Bekasi Barat, mengaku tetap melaju dari Bekasi menuju Ibu Kota karena harus bekerja. Perusahaan jasa layanan kargo tempat dirinya bekerja tetap beroperasi saat PSBB DKI Jakarta berjalan.
“Memang enggak sehari masuk sehari libur. Sebenarnya takut juga sih (tertular), tapi mau gimana,” ujar Leolita yang mengaku tahu PSBB Kota Bekasi sudah berlaku.
Baca juga: Wali Kota Bekasi tinjau 6 titik PSBB
Baca juga: PSBB perdana di Kota Bekasi hanya untuk kendaraan masuk wilayah
Baca juga: Perjalanan kereta pagi dari Stasiun Bekasi tidak terpengaruh PSBB
Selain perusahaannya menerapkan sistem bergantian kerja, menurut Leolita, karyawan juga dipulangkan lebih cepat. “Kalau biasanya pulang jam lima sore, sekarang jam empat sudah pulang sih”.
Sementara itu, Hidayat, petugas kebersihan Stasiun Gondangdia mengatakan jumlah penumpang yang melaju dari Kota Bekasi, Depok maupun Bogor hari ini normal. Tetap ramai pada jam berangkat kantor.
“Normal sih tadi. Ramainya tadi sekitar jam tujuh, tapi setelahnya sudah enggak terlalu. Biasanya nanti jam enam sore ramai lagi,” ujar dia.
KRL Commuterline menerapkan jaga jarak fisik (physical distancing) dengan memberikan tanda silang di kursi-kursi dalam gerbong yang tidak boleh diduduki penumpang KRL, memberikan garis-garis batas berwarna merah yang berjarak untuk berdiri.
Selain itu, disediakan pula wastafel beserta sabun di setiap stasiun untuk memudahkan penumpang rutin mencuci tangannya. Sementara petugas keamanan selalu mengecek suhu tubuh calon penumpang yang hendak menggunakan transportasi publik massal tersebut.
Tidak terlihat penumpukan penumpang maupun antrian panjang di setiap stasiun pemberhentian rute KRL Commuterline Bekasi-Jakarta pada pukul 07.30 WIB hingga pukul 09.56 WIB di hari pertama penerapan PSBB Kota Bekasi. Jumlah penumpang pun dibatasi maksimal 60 orang per gerbong, dan terpantau tidak melebihi angka tersebut.
Petugas kebersihan di dalam KRL Commuterline juga terlihat rutin mengepel lantai dengan cairan disinfektan. Sementara petugas informasi selalu mengingatkan pelaju dengan KRL menjaga jarak fisik satu dengan lainnya dan menggunakan masker.*
Baca juga: Kabupaten Bekasi terapkan PSBB 14 hari mulai Rabu (15/4)
Baca juga: Enam kecamatan zona merah Covid-19 Bekasi terapkan PSBB maksimal
Baca juga: Gubernur Jabar setujui PSBB maksimal di Kota Bogor, Depok, dan Bekasi
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: