Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrieland Development Tbk memperkirakan pasar properti Indonesia akan membaik pada kuartal II tahun ini.

"Kondisi pasti membaik seiring turunnya suku bunga acuan, BI Rate, menjadi 7,25 persen saat ini dari posisi akhir tahun 2008 sebesar 9,5 persen," kata Direktur Utama Bakrieland, Hiramsyah S Thaib di Jakarta, Selasa, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Hiramsyah mengatakan, tingkat suku bunga masih memungkinkan untuk kembali turun, mengingat tingkat inflasi sekarang relatif rendah.

"Bakrieland telah mencatat pertumbuhan yang luar biasa pada tahun 2008, dan kami akan terus tumbuh pada tahun 2009, yang akan meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan menciptakan produk dengan nilai investasi yang tinggi di pasar" ujarnya.

Hingga saat ini, fokus utama Bakrieland adalah penyelesaian proyek-proyeknya, baik proyek properti maupun bidang infrastruktur terkait properti.

"Dalam mengerjakan sebuah proyek, serah terima adalah tujuan utama kami, sebagaimana tercermin dalam moto Bakrieland Dream, Design, Deliver. Hal ini sangat penting bagi konsumen maupun investor," kata Hiramsyah.

Dia menambahkan, neraca Bakrieland yang solid. Dengan ekuitas di atas Rp 4,5 triliun, Bakrieland merupakan perusahaan properti tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ekuitas tertinggi.

Posisi leverage Bakrieland juga merupakan salah satu yang terendah di antara perusahaan properti di Indonesia, yang tercermin dari rasio DER dan Net Gearing masing-masing sebesar 24,8 persen dan 8,4 persen.

Dengan tingkat leverage yang rendah ini, Bakrieland masih memiliki ruang yang besar untuk mengembangkan bisnisnya yang menjanjikan.

Likuiditas saham di bursa efek, saham Bakrieland termasuk likuid di BEI. Rata-rata nilai perdagangan harian Bakrieland selama 2008 Rp39,7 miliar, jauh di atas rata-rata perusahaan properti yang tercatat di BEI.

Dari bulan Januari hingga Mei 2009, rata-rata nilai perdagangan harian Bakrieland bahkan lebih tinggi, mencapai Rp54,9 miliar.

Sementara itu, pada 13 Mei 2009 Bakrieland mencatat rekor tertinggi untuk perdagangan harian dengan nilai Rp 474 miliar dalam satu hari saja.

Bakrieland adalah satu-satunya pengembang properti yang menggabungkan pengembangan properti konvensional dengan bidang usaha infrastruktur terkait properti seperti jalan tol dan pengolahan air bersih.

Namun demikian, fokus pengembangan tetap pada bisnis utama yaitu properti, dengan infrastruktur sebagai bisnis pendukung.

Proyek Bakrieland di antaranya Rasuna Epicentrum, Superblok pertama dan terbesar di kawasan CBD utama Jakarta di atas area seluas 53,5 hektar.

Di dalanya terdapat proyek-proyek yang sedang dibangun adalah Bakrie Tower, Epicentrum Walk, The Grove Condominium, The Grove Suites, The Convergence Indonesia dan The Wave at Rasuna Epicentrum.

Sementara di kawasan Kuningan lainnya Wisma Bakrie 1 dan Wisma Bakrie 2, dan Rusunami Sentra Timur Residence Proyek-proyek unit usaha Landed Residential Bogor Nirwana Residence, residensial terpadu di Kota Bogor di atas area seluas sekitar 1.000 Hektar, Ijen Nirwana Residence di Malang Batam Nirwana Residence di Batam.

Sedangkan unit usaha Hotel & Resort Pullman Bali Legian Nirwana di Bali, Nirwana Bali Resort di Bali, Ubud Nirwana Villas di Bali, Balikpapan Nirwana Suites & Residences di Balikpapan, Krakatoa Nirwana Resort di Lampung.
(*)